Kenali Efek Jangka Pendek dan Panjang dari Konsumsi Makanan pada Anak
Merdeka.com - Konsumsi makanan merupakan hal yang perlu diperhatikan dampaknya. Hal ini tidak terkecuali juga pada makanan yang diberikan ke anak. Makanan yang diberikan pada masa awal kehidupan anak memiliki efek baik jangka pendek maupun panjang.
Menurut dokter spesialis anak dari RSIA Limijati Bandung, Jawa Barat, Frecillia Regina pada jangka pendek makanan dapat memengaruhi perkembangan otak.
“Dampak makanan pada anak jangka pendeknya itu berpengaruh pada perkembangan otak, perkembangan otot tulang, dan metabolic programming,” ujar Frecillia dalam seminar daring di saluran YouTube Dr. Tan & Remanlay Institute.
Ia menambahkan, dampak pada metabolic programming seperti gangguan metabolisme acap kali dilupakan. Padahal, metabolic programming tersebut akan berdampak pada diabetes, obesitas, dan penyakit jantung di kemudian hari sebagai dampak jangka panjang.
Sementara itu, efek jangka panjang makanan terhadap perkembangan otak dapat berupa gangguan performa kognitif dan kurangnya kemampuan edukasi. Pada perkembangan otot tulang jangka panjang yang terpengaruh berkaitan dengan kapasitas kerja imun.
Dampak Pemberian Susu Tinggi Kalori dan Makanan Instan
Pemberian susu tinggi kalori dan makanan instan secara terus menerus pada anak dapat menimbulkan efek jangka panjang berupa obesitas.
Selain itu, makanan instan juga berpotensi menimbulkan masalah lain yang lebih parah yakni kanker.
“Makanan-makanan yang dikemas dalam bentuk plastik dan segala macam itu ternyata ada yang namanya kontaminan, bisa mengubah keluaran normal usus. Ujung-ujungnya jadi kanker.”
Jadi, lanjut Frecillia, anak ketika sudah tua bukan menjadi sehat, malah menjadi sakit-sakitan.
Biasanya, orangtua lebih memilih makanan instan mengingat lebih praktis dan harganya cenderung murah. Ini adalah cara menyiasati pengeluaran agar tidak terlalu tinggi. Namun, di masa depan dampak kesehatan yang bisa didapat justru akan menguras pengeluaran dengan jumlah yang tidak sedikit.
“Kita pengennya beli makanan yang harganya tidak mahal, tapi begitu sakit harganya berjuta-juta bahkan puluhan juta lebih tinggi dibanding membeli makanan sehat,” jelasnya.
Frecillia mengatakan bahwa berdasar penelitian, dampak jangka panjang yang muncul pada anak yang mengonsumsi makanan mudah dan murah tidaklah baik. Diketahui bahwa ketika mereka sudah besar, gula darah dan lemak tidak dalam kondisi baik, serta mengalami kegemukan.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metabolisme tubuh yang lambat ternyata mempengaruhi berat badan, cek faktanya!
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan yang tepat, pertumbuhan dan kepadatan tulang dapat dioptimalkan, menjaga kesehatan tulang anak hingga dewasa nanti.
Baca SelengkapnyaMemilih makanan yang tepat untuk anak-anak bukan hanya tentang pertumbuhan fisik mereka; ini juga sangat mempengaruhi perkembangan otak mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenis makanan dan pola makan yang tepat pada anak bisa sangat membantu memaksimalkan tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaSebagian orang tua mungkin pernah merasakan anak susah makan. Bahkan permasalahan itu masih dirasakannya hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa rekomendasi makanan padat anak saat tumbuh gigi yang sehat dan kaya nutrisi baik.
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca SelengkapnyaMemaksimalkan energi dalam tubuh membutuhkan pola makan yang holistik. Yuk, simak jenis-jenis makanan yang bisa memaksimalkan energi tubuh ini!
Baca SelengkapnyaMakanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga dapat memberikan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh saat kondisinya sedang menurun.
Baca Selengkapnya