Jenjang Pendidikan dan Kecerdasan Bisa Bantu Perlambat Dampak Masalah Otak

Merdeka.com - Mengasah otak agar semakin pintar dan bersekolah tinggi ternyata tidak hanya bermanfaat dalam pekerjaan saja. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa hal ini juga bisa bermanfaat dalam kesehatan seseorang.

Dilansi dari Health24, Hal ini diketahui dapat mempengaruhi kesehatan otak walau tak terjadi secara langsung. Hal ini diketahui dapat memperlambat dampak dari penyakit alzheimer dalam kehidupan sehari-hari seseorang.

"Penelitian kami didesain untuk mencari pola, tidak membuktikan sebab akibat, namun implikasi utama dari penelitian kami adalah bahwa mendapat pendidikan serta performa kognitif lebih baik di masa muda bisa membantu menjaga fungsi kognitif untuk sementara, walau hal ini juga disebut tidak bakal mengubah kondisi sebuah penyakit," ungkap Dr. Rebecca Gottesman, profesor bidang neurologi dari Johns Hopkins University School of Medicine, Baltimore.

Untuk penelitian ini, Gottesman dan timnya mengumpulkan data dari 331 orang tua dan paruh baya tanpa demensia. Mereka diikuti selama 20 tahun dan dipindai otaknya sebagai bagian dari studi terpisah.

Hasil pindaian menunjukkan seberapa banyak plak yang ada di dalam otak, sebuah penanda dari alzheimer. Kelompok yang diteliti ini juga mencakup orang-orang dengan pendidikan di bawah SMA serta mereka yang berkuliah.

Peneliti menemukan bahwa mereka dengan pendidikan lebih baik memiliki nilai lebih tinggi pada tes memori dan bahasa. Hal ini tampak tidak terpengaruh dengan seberapa banyak plak dalam otak mereka.

Mereka juga mengetahui bahwa angka kognisi seseorang ketika paruh baya tidak mempengaruhi jumlah plak yang ditemui di kemudian hari.

"Data kami menunjukkan bahwa tingginya pendidikan berperan sebagai bentuk cadangan kognitif yang membantu seseorang bertindak lebih baik pada kemudian hari, namun hal ini tidak mempengaruhi penurunan yang sesungguhnya terjadi," terang Gottesman.