Jelang Persalinan, Ini Hal yang Perlu Dipersiapkan oleh Calon Orangtua
Merdeka.com - Sejumlah persiapan penting untuk dilakukan terutama bagi pasangan yang hendak menjelang persalinan. Pengetahuan ini penting bagi kesehatan orangtua, janin, dan bayi yang dilahirkan kelak.
Calon orang tua yang sedang mempersiapkan persalinan perlu terus memperbaharui perkembangan informasi dan pengetahuan di setiap usia kehamilan, menurut dr. Darrell Fernando, SpoG MRCOG, MM, MARS, FICS.
"Agar bisa relevan dengan kondisi yang sedang dialami," kata dia yang tergabung dalam dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Selain itu, calon orang tua juga perlu menjaga kesehatan mental khususnya ibu selama proses kehamilan hingga setelah melahirkan nanti.
"Jika mengalami gejala gangguan jiwa seperti sering menangis, merasa hampa, tidak dapat beraktivitas, mendengar suara, cemas berlebih, segera konsultasikan diri ke dokter dan ahlinya," kata Darrell.
Selama proses kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan calon orang tua guna menjaga kesehatan dan kenyamanan, salah satunya kontrol kehamilan sesuai dengan jadwal termasuk untuk pemeriksaan USG minimal 4x pemeriksaan USG selama kehamilan.
Jadwal pemeriksaan yang disarankan yakni ketika trimester 1 (usia 10-13 minggu), trimester 2 (usia 20-24 minggu), trimester 3 (usia 28-31 minggu dan 36 minggu).
Hal Lain yang Perlu Diketahui
Perhatikan juga nutrisi dan pola makan dengan gizi seimbang. Darrell mengatakan, tidak ada makanan superior atau paling bagus dibandingkan makanan yang lainnya. Ibu hamil dapat mengkonsumsi variasi jenis makanan untuk memenuhi kecukupan gizi.
Hal lainnya yakni konsumsi vitamin sesuai anjuran dokter. Kebutuhan vitamin ibu hamil termasuk zat besi, asam folat, dan vitamin D. Namun sebelum mengkonsumsi ini semua, ibu hamil wajib untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Selain itu, usahakan untuk beraktivitas fisik sebanyak 150 menit dalam seminggu, atau 20-30 menit setiap harinya dan hindari aktivitas berat seperti lompat-lompat.
Calon orang tua khususnya ibu pun perlu mengenali tanda bahaya setiap trimester seperti muntah hebat, pendarahan, kontraksi atau nyeri perut hebat, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, tidak merasakan gerakan janin, dan kejang.
Terkait persiapan ASI sejak kehamilan, calon orang tua dapat mengkonsultasikan kondisi medis ke dokter, bidan, konselor laktasi sejak hamil, selain itu sebaiknya berusaha menciptakan suasana yang nyaman, dukungan yang penuh, dan menghindari stres agar proses mengASIhi dapat berjalan dengan lancar.
"Kecukupan gizi ibu dan inisiasi menyusui dini (IMD) juga memiliki peranan penting dalam perjalanan mengASIhi," demikian kata Darrell.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
HPL ini menjadi panduan bagi calon ibu dan tim medis untuk mempersiapkan segala hal terkait proses persalinan dan perawatan bayi setelah lahir.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBeberapa cara yang harus diketahui ibu hamil sebelum menjalani persalinan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaKarena bayi masih belum bisa berbicara, maka penting untuk mengetahui apakah mereka kelelahan atau hanya mengantuk.
Baca SelengkapnyaWalau anak laki-laki kerap tidak dibolehkan untuk menangis, namun menangis ternyata penting untuk bisa tetap dilakukan anak laki-laki.
Baca Selengkapnya