Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jangan Putuskan untuk Melakukan Isolasi Mandiri Tanpa Rekomendasi Dokter

Jangan Putuskan untuk Melakukan Isolasi Mandiri Tanpa Rekomendasi Dokter Aktivitas Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri di Rumah. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Bagi banyak orang yang merasa tidak bergejala namun positif COVID-19, isolasi mandiri merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh. Hanya saja, pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan jangan memutuskan secara sepihak.

Dokter spesialis penyakit dalam Sayuri Suwandi tidak menganjurkan pasien COVID-19 yang tak bergejala untuk melakukan isolasi mandiri di rumah tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Meski merasa tidak mengalami gejala apapun, atau hanya muncul gejala ringan, memeriksakan diri kepada dokter merupakan hal penting.

"Banyak kejadian bahwa pasien isolasi mandiri sendiri, dia berasa bahwa dia OTG (orang tanpa gejala), dia berasa tidak ada gejala sama sekali, gejalanya ringan, tahu-tahu drop," kata Sayuri dilansir dari Antara beberapa waktu lalu.

Ketika pasien baru dilarikan ke rumah sakit ketika kondisinya sudah menurun, otomatis pengobatannya pun semakin sulit. Oleh karena itu, Sayuri mengatakan pasien yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 harus berkonsultasi ke dokter sebagai langkah pertama.

Carilah dokter terdekat agar bisa ditangani secara cepat. Bila belum sempat berkonsultasi dengan dokter spesialis paru, cari dokter yang bisa menangani secepat mungkin, termasuk dokter umum.

"Kalau misalnya adanya dokter paru atau penyakit dalam silahkan boleh. Yang penting dia memang update ilmu terhadap COVID-19," terangnya.

Dokter akan mengevaluasi kondisi pasien, kemudian menentukan apakah yang bersangkutan bisa melakukan isolasi mandiri, diisolasi di fasilitas seperti Wisma Atlet atau harus dirawat di rumah sakit. Dokter juga akan memutuskan apakan pasien harus diperiksa lebih lanjut atau diizinkan isolasi mandiri tanpa pemeriksaan lanjutan.

Hal yang Harus Tetap Dilakukan

Tetaplah memakai masker di dalam rumah, tidur terpisah. Atau pastikan jarak minimal 1,8 meter dengan orang lain bila terpaksa tidur di tempat yang berdekatan.

"Dan kalau memang memungkinkan tidur itu jangan kepala ketemu kepala, tapi kepala sama kaki. Jadi, mengurangi paparan. Itu adalah cara yang sebenarnya tidak dianjurkan juga, tapi kalau memang kondisinya benar-benar tidak memungkinkan, ya satu-satunya cara yang kita usahakan seperti itu," jelasnya.

Namun Anda bisa tidur berdekatan dengan anggota keluarga di rumah bila sama-sama positif COVID-19. Selain itu, sebisa mungkin tidak memasang pendingin udara.

Lebih baik membuka jendela agar ada sirkulasi udara. Bila pendingin udara dipakai di ruangan kecil, udara yang berada di rumah berputar-putar tidak berganti dengan udara segar, berpotensi menularkan virus ke penjuru rumah.

Cara Isolasi Mandiri yang Tepat

Cara isolasi mandiri Bila pasien melakukan isolasi mandiri, pastikan untuk memegang kontak tenaga kesehatan yang bisa dihubungi sewaktu-waktu ada keadaan darurat.

Bila muncul keluhan, hubungi dokter yang sudah mengetahui kondisi agar tenaga kesehatan bisa tetap mengawasi meski tidak berada di tempat isolasi. Jangan lupa untuk menyaring informasi sehingga tidak kebingungan saat menjalani isolasi mandiri.

"Saya biasa menganjurkan pasien pegang satu nomor dokter yang kamu percaya. Jadi, kalau misalnya ada apa-apa, kamu kontak sama dokter itu supaya jangan sampai kamu dapat informasi yang simpang siur,” jelasnya.

Pasien COVID-19 yang tidak punya komorbid harus menyediakan alat-alat mendasar seperti termometer untuk mengukur suhu minimal dua kali sehari, pada pagi dan sore atau pagi dan malam. Pengukuran suhu juga bisa dilakukan tiga kali pada pagi, siang dan malam.

Catat suhu tubuh secara rutin untuk melihat kurva grafik suhu tubuh. Selanjutnya adalah oksimeter, alat pengukur kadar saturasi oksigen. Alat ini bisa memantau apakah pasien memiliki kadar saturasi oksigen rendah tapi tidak merasa sesak.

"Kalau dia punya oksimeter, dia bisa lihat nih. Kalau misalnya saturasi oksigennya saya sudah di bawah 95, ini usdah warning nih. Pasti sudah ada something wrong. Karena kan kalau normal harusnya di atas 95," katanya.

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.

Baca Selengkapnya
Mengenang Sosok Lo Siauw Ging, Dokter Dermawan Asal Solo yang Tak Pernah Pasang Tarif Berobat

Mengenang Sosok Lo Siauw Ging, Dokter Dermawan Asal Solo yang Tak Pernah Pasang Tarif Berobat

Dokter Lo tutup usia pada Selasa (9/1) di RS Kasih Ibu, Solo.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Dokter Sarankan Pemudik dengan Pembesaran Prostat Tak Konsumsi Minuman Manis, Ini Alasannya

Dokter Sarankan Pemudik dengan Pembesaran Prostat Tak Konsumsi Minuman Manis, Ini Alasannya

Pembesaran prostat merupakan pembesaran kelenjar yang membungkus saluran kemih (uretra) pria.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya