Merdeka.com - Pada bulan Ramadan seperti ini, siang hari merupakan saat-saat ketika ngantuk melanda dan menguap jadi tak tertahankan. Ketika kita melihat seseorang menguap, bahkan ketika kita membaca kata tersebut, biasanya sedara refleks kita juga akan melakukannya.

Menguap memang merupakan suatu hal yang sangat mudah menular dari satu orang ke orang lain. Walau begitu, beberapa orang ternyata lebih mudah ikut menguap dibanding yang lain.

Dilansir dari Medical Xpress, penelitian yang dilakukan di Universitas Utrecht menemukan bahwa seseorang yang memiliki kecenderungan perilaku psikopat memiliki kecenderungan ikut menguap lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kepribadian yang dimiliki seseorang bisa sangat menentukan kecenderungan ikut menguap ini.

Menguap sendiri merupakan salah satu perilaku yang sudah muncul pada diri kita sejak usia bayi. Penelitian terdahulu mengungkap bahwa ketika ditunjukkan video menguap, hanya sekitar 30 hingga 60 persen orang yang ikutan menguap.

Berdasar Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Utrecht dan State University of New York Polytechnic Institute ini, kepribadian merupakan faktor yang berpengaruh. Penelitian terdahulu juga telah menunjukkan asosiasi negatif antara perilaku psikopat dan seberapa menularnya menguap.

"Seseorang yang memiliki nilai tinggi pada perilaku psikopat menunjukkan menurunnya empati, mimikri, serta kohesi pada kelompok sehingga menunjukkan tidak mudah mengikuti perilaku menular," terang Dr. Andrew Gallup dari State University of New York Polytechnic Institute.

Penelitian ini melibatkan 450 partisipan yang berasal dari 50 negara dengan rentang usia antara 18 hingga 58. Hasil percobaan ini ternyata sesuai dengan perkiraan awal peneliti.

"Sesuai prediksi, seseorang dengan skor tinggi pada pengukuran psikopati cenderung tidak mudah ikut menguap," terang Jorg Massen dari Universitas Utrecht.

Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu mengenai kurangnya keterkaitan, perilaku keikutsertaan sosial, dan keterhubungan sosial pada mereka yang cenderung psikopat. Walau begitu, peneliti juga tidak ingin menghubungkan bahwa seseorang yang tidak mudah ikut menguap sebagai seorang yang psikopat.