Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Idealnya, Seberapa Sering Sebaiknya Seseorang Melakukan Testing COVID-19?

Idealnya, Seberapa Sering Sebaiknya Seseorang Melakukan Testing COVID-19? Pedagang Pasar Kebon Kembang Bogor Tes Swab. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu cara untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 adalah dengan melakukan lebih banyak pemeriksaan. Walau begitu, pada diri seseorang, berapa kali idealnya tes dilakukan?

Kepala Subbidang Tracking Satuan Tugas COVID-19 Kusmedi Priharto menerangkan, intensitas atau frekuensi testing tergantung dari sisi profesi sebagai tenaga medis dan kesehatan maupun masyarakat.

"Sebenarnya kalau di institusi kesehatan ya di rumah sakit, sebaiknya seorang dokter ataupun paramedis yang ada di sana, minimal 2 minggu sekali dia melakukan tes COVID-19 atau seminggu sekali. Itu secara protokol dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah dianjurkan," terang Kusmedi saat dialog di Media Center COVID-19.

"Bahwa tenaga kesehatan harus selalu testing, bergejala ataupun tidak gejala. Nah, itu saja kata-katanya sudah menjadi menjelaskan bahwa penyakit ini kadang-kadang susah ditebak gejalanya, maka testing-lah supaya kamu tahu, kamu terjangkit COVID-19 atau tidak," sambungnya.

Jika Merasa Diri Tidak Enak, Segera ke Puskesmas

Bagi masyarakat, tes COVID-19 dapat dilakukan dengan kesadaran pribadi. Apalagi jika merasa Anda terlibat dalam kerumunan, berada di tempat umum yang cukup banyak orang atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Kalau kita merasa diri sendiri enggak enak, Saya anjurkan langsung datanglah ke puskesmas terdekat. Sehingga tenaga kesehatan di puskesmas bisa memeriksa," lanjut Kusmedi.

Kalau memang diperlukan, pasien harus dilakukan tes COVID-19, maka dilakukan tes COVID-19. Saya rasa puskesmas tidak berani bermacam-macam dengan hal tersebut," sambungnya.

Untuk tes COVID-19 hasil pelacakan kontak (tracing), masyarakat tak perlu cemas. Pemerintah sudah menyediakan tes COVID-19 secara gratis.

"Hanya kadang-kadang ada orang yang kepengen ditesting di tempat-tempat dengan pelayanan yang lebih dan sebagainya. Padahal, kalau kita betul betul memang ada gejala COVID-19, di puskesmas juga bisa tes gratis," imbuh Kusmedi.

Tes COVID-19 dari Hasil Tracing

Pemeriksaan testing pun dapat diawali dengan pelacakan kontak (tracing) dan kontak erat terhadap siapa saja yang kira-kira terpapar COVID-19, terutama saat seseorang dinyatakan positif COVID-19.

"Testing bisa diawali dari tracking dengan mencari orang-orang yang positif atau orang-orang yang kontak dengan orang yang positif, sehingga kita bisa mendapatkan hasil, apakah dia positif atau negatif," kata Kusmedi.

"Kalau positif COVID-19, dia harus dikarantina atau diisolasi. Ya, bisa isolasi mandiri atau isolasi yang disediakan oleh pemerintah. Kalau gejalanya cukup berat, maka dia dibawa ke rumah sakit," tandasnya.

Kusmedi menekankan, tim di lapangan mencoba menemukan orang-orang yang ditracing dalam posisi masih gejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Kemudian mereka bisa disembuhkan. Bahkan penyembuhan kemungkinan tidak dengan obat medis, melainkan menggunakan istirahat yang cukup.

"Supaya daya tahan tubuhnya bagus. Lalu bisa melakukan olahraga atau meminum obat untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya," tandas Kusmedi.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Mengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi
Mengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi

TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya