Gen penyebab kanker prostat agresif ditemukan!
Merdeka.com - Sebelumnya, peneliti menemukan sebuah gen bernama BRCA2 yang berkaitan dengan diturunkannya kanker payudara dan kanker ovarium. Namun tak hanya itu, gen ini juga berkaitan dengan munculnya kanker prostat agresif.
Peneliti menemukan bahwa pria yang memiliki gen BRCA2 lebih berkemungkinan terkena kanker prostat dan memiliki risiko tinggi untuk terkena tumor agresif. Tak hanya itu, pria dengan gen BRCA2 juga berkemungkinan lebih kecil untuk selamat dari tumor dan kanker.
Sekitar satu dari 100 pria diperkirakan akan memiliki mutasi BRCA2. Peneliti berpendapat bahwa pria dengan mutasi genetik ini harus segera dirawat jika ingin nyawanya selamat, seperti dilansir oleh BBC (09/04).
Pria yang memiliki gen BRCA2 dan terkena kanker atau tumor ganas masih berkemungkinan untuk selamat setelah menjalani terapi atau operasi secepatnya ketika tumor atau kanker masih dalam tahap awal, berdasarkan Journal of Clinical Oncology.
Kanker prostat bisa tumbuh sangat lambat atau bahkan sangat cepat. Hal ini lah yang susah diprediksi oleh para peneliti. Beberapa pria tak menunjukkan gejala hingga waktu yang lama meski memiliki kanker prostat atau tumor yang berkembang.
Bagi banyak pasien kanker prostat, penanganan cepat bisa jadi tak diperlukan. Namun untuk pria yang memiliki gen BRCA2, sebaiknya segera mendapatkan perawatan untuk menyelamatkan nyawa mereka, sebelum kanker menjadi semakin parah.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Radang prostat, atau prostatitis, adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kelenjar prostat, yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria.
Baca SelengkapnyaRambut rontok dapat berpengaruh oleh cara yang beragam, bergantung pada faktor genetika, perubahan hormonal, atau kesehatan.
Baca SelengkapnyaKadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hormon prolaktin memiliki peran penting dalam sistem reproduksi.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi bisa diturunkan pada anak oleh ayah karena genetik.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaSetiap pengobatan memiliki risiko efek samping termasuk terapi radiasi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu efek samping jangka pendek.
Baca SelengkapnyaJangan sepelekan siklus menstruasi yang nggak teratur, waspada PCOS ya!
Baca SelengkapnyaKista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau di permukaannya. Kondisi ini tidak berbahaya kecuali jika kista itu pecah.
Baca Selengkapnya