Dokter Ingatkan Bahwa Anak Perlu Tetap Bergerak dan Tidak Boleh Tergantung Gawai
Merdeka.com - Ketika berada dalam situasi tinggal di rumah saja seperti saat ini, banyak orangtua memberi mainan gawai pada anak mereka. Sayangnya hal ini sebenarnya tidak ideal dan tidak dianjurkan.
Dokter spesialis anak S. T. Andreas meminta agar anak di masa pandemi dan lebih banyak melakukan kegiatan belajar dari rumah untuk tetap aktif dan bergerak agar terhindarkan dari masalah gaya hidup sedentary atau malas gerak.
"Anak itu wajib bergerak setiap 1 sampai 2 jam sekali," kata Andreas beberapa waktu lalu.
"Jadi kalau dia sekolah di rumah atau daring, setiap 1 atau 2 jam itu harus bergerak aktif, orangtualah yang mengajarkan dan mengajak untuk bermain," kata Andreas.
Andreas mengatakan bahwa kebiasaan memberikan gawai pada mereka untuk mengatasi kebosanan bukanlah cara yang tepat. Menurutnya penggunaan gawai secara berlebihan yang bisa menimbulkan masalah gaya hidup sedentary, bisa berujung pada kondisi kesehatan lain seperti obesitas.
Gawai Bukan Solusi
Maka dari itu, Andreas lebih menyarankan aktivitas yang bersifat fisik ketimbang sekadar memberikan anak gawai. "Di sinilah kesempatannya bahwa orangtua dan anak bermain bersama," ujarnya.
Andreas memberikan contoh, orangtua bisa melakukan permainan sederhana dengan anak agar mereka tidak jenuh selama berada di rumah. Mulai dari menyusun balok, petak umpet hingga sekadar berlari-lari sesaat. Tentu saja ini dilakukan sesuai usianya.
Andreas mengatakan penggunaan perangkat ini secara berlebihan berisiko menimbulkan masalah psikologis di masa kanak-kanak.
"Akhirnya ketika dewasa bangsa Indonesia tidak mendapat orang-orang yang kreatif. Mereka tidak kreatif dan tidak bersosialisasi," ujarnya.
"Jadi pilihan yang tepat bukan gadget, tapi pilihlah bermain bersama, siapkan waktunya di masa-masa pandemi ini. Kalau dulu sebelum pandemi kan waktunya habis untuk bekerja semua," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif
Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaTiga Cara Mengenali Anak Mengalami Stunting
Dokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaCerita Dokter Pasiennya Usia 25 Tahun Mendadak Masuk IGD lalu Divonis Gagal Ginjal, Ternyata Sering Minum Pil Diet
Setelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya
Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca Selengkapnya