Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Tanda Paling Awal Gangguan Kardiovaskuler

Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Tanda Paling Awal Gangguan Kardiovaskuler ilustrasi disfungsi ereksi. ©www.netdoctor.co.uk

Merdeka.com - Masalah disfungsi ereksi atau impotensi merupakan hal yang sangat ditakuti oleh banyak pria. Hal ini bisa membuat mereka tidak tampak jantan dan mengalami masalah dalam percintaan.

Walau begitu ternyata masalah kesehatan ini bisa berdampak lebih besar pada kesehatan pria. Dilansir dari NY Post, sejumlah bukti terbaru menunjukkan bahwa masalah disfungsi ereksi ternyata bisa menjadi penanda risiko kematian prematur.

Disfungsi ereksi merupakan masalah yang dialami pria untuk mengalami dan mempertahankan ereksi dalam waktu cukup lama. Masalah ini umum dialami pria lebih tua dan muncul karena merosotnya testosteron, hormon reproduksi pria yang berfungsi untuk berkembangnya otot, massa tulang, serta rambut di tubuh.

Hasil temuan ini telah dipublikasikan pada Journal of The Endocrice Society. Diketahui bahwa masalah ini merupakan indikator awal buruknya kesehatan vaskular yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular.

"Baik penyakit vaskular maupun rendahnya tingkat testosteron bisa mempengaruhi disfungsi ereksi, gejala seksual ini bisa merupakan penanda awal meningkatkan risiko kardiovaskular serta kematian," terang Dr. Leen Antonio peneliti dari University Hospitals Leuven di Belgia.

Data ini diperoleh berdasar European Male Ageing Study. Peneliti memeriskan kesehaan seksual dari sekitar 2.000 pria dengan usia antara 40 hingga 79 tahun dengan berfokus pada tingkat hormon mereka seiring waktu.

Penelitian dilakukan selama 12 tahun melalui survei dengan 25 persen wanita meninggal dunia. Pada kelompok tersebut, peneliti mengetahui bahwa partisipan dengan tingkat testosteron normal namun tetap mengalami disfungsi ereksi memiliki risiko kematian 51 persen lebih tinggi.

Antonio menyoroti buruknya kesehatan vaskular serta tersumbatnya arteri atau biasa disebut sebagai penyakit kardiovaskular sebagai penyebab disfungsi ereksi. Hal ini menyebabkan terganggunya aliran darah sehingga menyebabkan lebih sulitnya darah ditarik ke penis. Hal ini menjadi tanda risiko tinggi serangan jantung dan stroke.

"Hal ini berarti bahwa pria dengan atherosclerosis (penumpukan plak di arteri yang menyebabkan gangguan aliran darah), aliran darah di pembuluh penis terpengaruh lebih awal dibanding pada arteri koroner," terangnya.

Disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti penyakit, obat-obatan tertentu, stres, kecemasan, depresi, serta gangguan sistem saraf. Berbagai hal lain juga bisa jadi penyebab masalah ini seperti obesitas, merokok, serta konsumsi alkohol.

Penanganan disfungsi ereksi bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk gaya hidup sehat dan pengobatan. Obat-obatan yang digunakan untuk disfungsi ereksi juga beberapa digunakan untuk mengatasi masalah gagal jantung.

"Pria yang mengalami gejala seksual harus paham bahwa hal ini bisa jadi tanda awal memburuknya kesehatan termasuk meningkatnya risiko penyakit kardiovaskuler dan kematian," terang Antonio.

"Penting untuk membicarakan masalah seksual ini dengan dokter, sebagai cara mengidentifikasi atau mengatasi faktor risiko kardiovaskuler lain atau yang mungkin muncul," tandasnya.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
4 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebab dan Biang Kerok Kejantanan Pria Menyusut
4 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebab dan Biang Kerok Kejantanan Pria Menyusut

Sejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.

Baca Selengkapnya
Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah
Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah

Aneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Krisis Kesuburan pada Pria di Masa Modern Dipengaruhi Oleh Kontaminasi dari Lingkungan
Krisis Kesuburan pada Pria di Masa Modern Dipengaruhi Oleh Kontaminasi dari Lingkungan

Masalah krisis kesuburan pria yang menurun secara global dipengaruhi oleh kontaminasi lingkungan dan penggunaan ponsel.

Baca Selengkapnya
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar

Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.

Baca Selengkapnya
Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya
Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya

Dalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.

Baca Selengkapnya
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Duduk Terlalu Lama

Ketahui sejumlah masalah kesehatan kesehatan yang perlu diwaspadai akibat kebiasaan duduk terlalu lama yang kita miliki.

Baca Selengkapnya
Ini Usia Paling Aman bagi Ibu Hamil yang Hendak Mudik Lebaran
Ini Usia Paling Aman bagi Ibu Hamil yang Hendak Mudik Lebaran

Bagi ibu hamil yang hendak melakukan mudik lebaran, trimester kedua merupakan waktu paling aman untuk menjalaninya.

Baca Selengkapnya