Merdeka.com - Kebiasaan makan anak pada usia dini rupanya berdampak besar pada IQ mereka. Berdasarkan penelitian baru di University of Adelaide, anak yang menjalani diet sehat pada usia dini memiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan anak yang banyak mengonsumsi makanan cepat saji.

Hasil tersebut ditemukan oleh peneliti setelah mengaitkan kebiasaan makan anak-anak berusia enam bulan, 15 bulan, dua tahun, dan delapan tahun dengan IQ mereka.

Penelitian yang melibatkan 7.000 anak ini membandingkan jenis diet, termasuk diet dengan makanan rumahan, ASI, dan yang mengonsumsi makanan cepat saji.

"Nutrisi diperlukan untuk perkembangan jaringan otak anak pada usia dua tahun pertama. Penelitian ini ingin melihat efek diet yang dilakukan anak dengan tingkat IQ mereka," jelas Dr Lisa Smither, seperti dilansir oleh Times of India (09/11).

"Anak yang mengonsumsi ASI sampai enam bulan dan mengonsumsi makanan sehat seperti kacang-kacangan, biji-bijian, keju, buah, dan sayuran saat berusia 15 sampai 24 bulan memiliki IQ lebih tinggi ketika berusia delapan tahun," ungkapnya.

Sementara itu anak yang mengonsumsi makanan biskuit, cokelat, permen, minuman bersoda, dan makanan ringan memiliki IQ yang lebih rendah ketika berusia delapan tahun.

Penelitian ini menunjukkan bahwa memberikan makanan dan nutrisi terbaik bagi anak sejak masa pertumbuhannya adalah hal penting karena bahkan mampu mempengaruhi tingkat inteligensi mereka ketika dewasa.