Dapatkah Pneumonia yang Disebabkan oleh COVID-19 Sembuh?
Merdeka.com - Salah satu gejala yang dialami sejumlah pasien COVID-19 adalah pneumonia. Ketika seseorang yang mengalami COVID-19 mengalami pneumonia, dia perlu untuk mendapatkan perawatan.
Dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa apabila pasien terinfeksi virus corona masuk dalam kategori derajat keparahan sedang, berat, atau kritis, maka itu berarti dia sudah memiliki pneumonia.
"Kalau dilihat statistik, hampir 81 persen COVID-19 itu derajat tanpa gejala dan ringan, sekitar 14 persen itu sedang berat atau di situ sudah terjadi pneumonia, dan sekitar 5 persen derajat kritis," kata Agus.
Dalam dialog dari Graha BNPB beberapa waktu lalu, Agus mengatakan bahwa 19 persen kasus pneumonia dilaporkan dari pasien COVID-19. Ia menjelaskan berdasarkan statistik, sekitar 3 persennya dari mereka memiliki risiko meninggal dunia.
"Jadi, dari angka tersebut sudah jelas sekitar 16 sampai 17 persen pneumonia yang terjadi dapat sembuh seperti awal kembali. Hanya saja kesembuhan itu nanti apakah dia sembuh sempurna atau tidak," kata Agus.
Ada Risiko Fibrosis
Agus melanjutkan, apabila virus Corona menyebabkan kerusakan pada paru sehingga berakibat pada pneumonia, kondisi itu berpotensi mengakibatkan sisa atau fibrosis pasca COVID-19.
"Jadi jaringan parunya yang meradang, virusnya sudah hilang negatif hasil PCR-nya, tapi hasil paru ketika di-scanning atau foto rontgen sudah terjadi kerusakan fibrosis," kata Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan ini menambahkan.
Fibrosis inilah yang dapat menimbulkan gejala sisa dan dapat membuat pasien mengalami Long Covid. Agus mengatakan, terkait apakah paru bisa kembali menjadi sempurna atau tidak, masih dibutuhkan penelitian untuk menguak soal hal ini.
"Ada datanya sekitar 20 persen kasus itu bersifat irreversible yaitu pneumonia yang menyebabkan fibrosis di paru, akhirnya fibrosisnya ada sekitar 20 persen yang tidak bisa kembali," kata Agus.
"Ada yang bisa disembuhkan, ada yang tidak. Ada yang bahkan tidak bisa ditolong menyebabkan terjadinya kegagalan pernapasan bahkan meninggal," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Popcorn Lung, Gangguan Pernapasan karena Zat Kimia
Popcorn lung adalah nama populer untuk suatu kondisi gangguan paru-paru yang disebabkan oleh peradangan dan jaringan parut pada bronkiolus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang Bisa Sebabkan Sesak Napas, Salah Satunya karena Rasa Cemas
Sesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Flu Tulang yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Flu tulang, atau dikenal juga sebagai flu muskuloskeletal, merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, sendi, dan tulang.
Baca Selengkapnya6 Cara Mengatasi Telinga Tersumbat saat Flu, Efektif dan Aman Dilakukan
Telinga tersumbat dapat menyebabkan rasa pusing dan sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Selengkapnya