BMI bukan indikator obesitas yang akurat?
Merdeka.com - Selama ini, BMI (Body Mass Index) dikenal sebagai indikator obesitas seseorang. Namun penelitian terbaru menyebutkan BMI bukan metode terbaik untuk mengukur kadar lemak dalam tubuh.
Seperti yang dilansir dari ABC News (27/07), peneliti dari City College of New York pun mengembangkan indikator terbaru untuk mengukur obesitas. Dengan nama ABSI (A Body Shape Index), peneliti menggabungkan BMI dan lingkar pinggang dalam menentukan kadar obesitas seseorang.
Lingkar pinggang sendiri digunakan untuk menentukan jumlah lemak pada perut seseorang. Lemak pada perut memang disebut-sebut sebagai pemicu masalah kesehatan, termasuk kolesterol tinggi, daya tahan insulin, dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti kemudian menggunakan ABSI pada 14.100 warga Amerika yang pernah terlibat dalam National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 1999-2004. Mereka menemukan tingginya ABSI mengindikasikan banyaknya lemak di bagian perut. ABSI yang tinggi itu lantas berhubungan erat dengan risiko kematian.
"Jika BMI mengukur ukuran tubuh atau besarnya ukuran tubuh seseorang, ABSI bisa digunakan untuk mengukur bentuk tubuh atau bundarnya seseorang," terang Nir Krakauer, salah satu peneliti.
Krakauer menuturkan penelitiannya mengusulkan ABSI bisa dijadikan standar pengukuran yang lebih baik. Namun tetap saja harus ada studi lain yang mendukung hal ini.
"Kami tau BMI tidak bisa mengukur komposisi indikasi tubuh. Itu kelemahannya. Lingkar pinggang, yang tidak bisa diukur BMI, buktinya berhubungan erat dengan masalah kesehatan dan kematian," kata Krakauer lagi.
Meskipun demikian, Krakauer mengaku akan tetap menggunakan BMI. Ia menyebut BMI masih sangat berguna sebagai pengukur lemak secara keseluruhan.
"Tidak, kami tidak meninggalkan BMI. Itu adalah metode dasar untuk mengetahui kadar lemak dalam tubuh," jelas Krakauer.
BMI bisa dihitung melalui cara membagi berat badan dengan tinggi badan dalam ukuran meter yang dikuadratkan. Setelah itu ada tabel yang mengindikasikan obesitas seseorang. Angka 18,5 berarti kekurangan berat badan, 18,5-24,9 termasuk normal, 25-29,9 tergolong kelebihan berat badan, dan obesitas menduduki angka 30 ke atas.
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciri-ciri Anak dengan Status Gizi yang Baik
Mengetahui berat dan tinggi badan anak secara pasti akan membantu orangtua dalam menilai sudah baik atau belum gizi yang diperoleh anak selama ini.
Baca SelengkapnyaKenali Perbedaan Overweight dan Obesitas, Bisa Dihitung dengan Rumus IMT
Meski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaJenis-jenis Obesitas berdasarkan Penyebabnya, Kenali Cara Mencegahnya
Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hindari Asupan Kalori Berlebih saat Puasa dengan Cara Berikut
Pada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
Baca SelengkapnyaHindari Makanan Ini Supaya Anak Tidak Mengalami Obesitas
Hal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaPerut Buncit dan Obesitas Ternyata Bikin Otak jadi Lelet, Begini Penjelasannya
Obesitas dan perut buncit ternyata bikin kinerja otak menjadi lelet, hal itu didukung oleh sebuah penelitian dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTips dari Pakar untuk Membuat Anak Terhindar dari Obesitas Sejak Kecil
Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit. Penting untuk membuat anak terhindar dari obesitas sejak mereka masih kecil.
Baca Selengkapnya8 Tanda Bahaya ketika Obesitas Mulai Mengancam Nyawa
Obesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya6 Gejala Fisik yang Bisa Jadi Indikator Kolesterol Sedang Tinggi
Selain melakukan pemeriksaan kadar kolesterol, adanya beberapa tanda fisik yang muncul juga bisa menjadi petunjuk apabila kolesterol dalam tubuh sedang tinggi.
Baca Selengkapnya