Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisakah Masker yang Terbuat dari Tisu Basah Efektif Cegah Persebaran Virus Corona?

Bisakah Masker yang Terbuat dari Tisu Basah Efektif Cegah Persebaran Virus Corona? Ilustrasi tisu basah. febrianti

Merdeka.com - Beberapa waktu ini beredar video yang menampilkan seorang ibu membuat masker dari tisu basah. Hal itu dilakukan terkait mulai langka dan mahalnya masker wajah. Benarkah hal ini efektif?

Namun, ternyata hal ini ditentang sejumlah kalangan. Seperti disampaikan Dr.Charles Gerba, profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Arizona, tisu basah memang ampuh membersihkan bakteri, tapi jangan disalahgunakan.

"Ada klaim tisu basah bisa membunuh virus hingga 99,9 persen. Namun ini hanya membersihkan di permukaan saja. Bakteri bisa saja masih menempel di tisu dan jika digunakan lagi (apalagi terhirup) dan dijadikan masker, bakterinya akan pindah lagi ke lokasi baru dan justru akan mengganggu pernapasan," katanya, seperti dikutip Huffpost.

Untuk mencegah virus corona, hal yang bisa dilakukan adalah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

"Karena tangan adalah pelaku utama pengirim bakteri dan virus ke tempat lain (kita menyentuh wajah sampai 23 kali per jam). Maka dari itu, mencuci tangan merupakan langkah paling utama untuk memotong penyebaran virus," katanya.

Mencuci tangan yang dimaksud bukan hanya membasahi tangan dengan air, melainkan gosok tangan, sela-sela jari, setiap jari bahkan sela-sela kuku dengan sabun minimal selama 20 detik. Lebih baik lagi jika air untuk membasuhnya adalah air hangat.

Jangan lupa keringkan tangan, karena virus dapat menempel di tempat lembap. Hand sanitizer (yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol) bisa digunakan dalam keadaan darurat, namun hasilnya tidak sebaik mencuci tangan dengan air dan sabun.

Tips lain: cuci pakaian dengan air panas, gunakan sabun cair untuk mandi dibandingkan sabun batang, keringkan tangan dengan tisu kering (jangan pakai handuk), dan jangan terlalu boros memborong masker, karena sebagian besar ahli kesehatan setuju bahwa masker tidak membantu (kecuali jika Anda sedang sakit, untuk mencegah Anda menularkan ke orang lain dari batuk dan bersin Anda).

"Lindungi diri Anda dan jangan panik, segera hubungi dokter jika Anda merasa sakit atau menunjukkan gejala virus corona," ungkapnya.

Gunakan Masker Hanya pada Saat Sakit

Sejak munculnya dua pasien positif Covid-19 di Indonesia, warga berboncong-bondong memborong masker. Alasannya, untuk mencegah penyakit. Namun hal ini sangat disayangkan oleh para ahli kesehatan.

"Sekalipun ada kasus, Anda tidak perlu memakai masker bedah, N95, masker respirator atau apa pun untuk melindungi Anda dari virus corona. Anda tidak perlu memakainya," kata dokter spesialis pencegahan infeksi, Eli Perencevich, MD yang merupakan seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa, mengutip laman Forbes.

Menurutnya, rata-rata orang yang sehat tidak perlu memiliki masker. Apalagi, tidak ada bukti bahwa orang sehat yang memakai masker bisa terlindungi. "Mereka memakainya saja salah. Justru mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena lebih sering menyentuh wajah," tegasnya.

Eli Perencevich memang cukup geram atas pemberitaan yang menyebutkan bahwa di sejumlah negara terdapat kekurangan stok masker. Hal ini juga yang banyak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengambil keuntungan dari wabah virus corona.

"Virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara. Itu berarti Anda tidak dapat menghirupnya secara bebas. Ini juga berarti masker bedah standar yang Anda lihat pakai tidak akan membantu. Sebab msaker--katakanlah masker bedah, dirancang untuk menjaga agar tetesan tidak dapat keluar. Jadi masker dimaksudkan agar pemakainya tidak membuat orang lain sakit," tegasnya.

"Jika Anda terserang flu atau mengira Anda menderita COVID-19, saat itulah Anda mengenakan masker untuk melindungi orang lain. Begitu pun di rumah Anda, jika Anda merasa sedang sakit, Anda harus mengenakan topeng untuk melindungi anggota keluarga Anda," lanjut Eli.

Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya

5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya

Bisul tanpa mata adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah yang terasa sakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.

Baca Selengkapnya
7 Jenis Buah untuk Atasi Flu dan Radang Tenggorokan, Bantu Percepat Penyembuhan

7 Jenis Buah untuk Atasi Flu dan Radang Tenggorokan, Bantu Percepat Penyembuhan

Tidak memerlukan obat-obatan kimia karena beberapa ragam buah-buahan lokal diyakini berdaya untuk membantu meredakan radang tenggorokan.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya