Benarkah Anestesi Bisa Sebabkan Kelumpuhan dan 4 Fakta Lain yang Perlu Diketahui
Merdeka.com - Beberapa waktu ini, beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan seorang ibu yang mengalami kelumpuhan usai melahirkan dengan metode c section. Ibu tersebut menyebut bahwa kelumpuhan yang dialaminya disebabkan akibat pembiusan atau anastesi yang diberikan padanya.
Benarkah pembiusan pada saat melahirkan menggunakan operasi caesar ini memang bisa berdampak kelumpuhan?
Hal pertama yang perlu diketahui, pada saat melakukan operasi caesar, dokter memang akan memberikan bius pada ibu yang melahirkan. Walau begitu, pada dasarnya bius ini cukup aman dan efek samping yang biasanya muncul adalah mual dan muntah, sakit punggung, serta sakit kepala.
Walau begitu, tak menutup kemungkinan bahwa efek yang lebih berat bisa terjadi. Hanya saja, risiko masalah kesehatan yang lebih berat termasuk kelumpuhan ini sebenarnya cukup kecil.
Dilansir dari Cleveland Clinic, Christopher Troianos, MD, dokter anastesi mengatakan bahwa risiko kelumpuhan akibat anastesi ini memang umum di masa lalu, namun sekarang tidak lagi.
"(Dahulu) obat bius berada dalam botol kaca dan staff membersihkan botol ini menggunakan larutan alkohol," terang dr. Troianos.
"Adanya alkohol ini bisa menyebabkan kerusakan saraf. Oleh karena itu, jika alkohol masih tersisa atau merembes masuk ke dalam botol, maka hal ini bisa menjadi penyebab kelumpuhan," sambungnya.
Untungnya, pada saat ini, cara sterilisasi yang digunakan sudah jauh berbeda dibanding pada masa lalu. Hal ini menjadikan anastesi menjadi lebih aman untuk dilakukan.
Obat Bius Tak Selalu membuat Tertidur
Obat Bius Tidak Selalu Membuat Tertidur
Pada dasarnya, obat bius terdiri dari empat jenis yang berbeda. Tidak semua obat bius bisa benar-benar membuat seseorang tertidur dan kehilangan kesadaran.
Pembiusan sendiri dibagi menjadi general anesthesia yang membuat seseorang tertidur dan hilang kesadaran, Intravenous (IV) yang biasanya disuntikkan atau melewati infus, bius lokal seperti yang digunakan dokter gigi, serta anestesi epidural seperti yang diberikan saat seseorang melahirkan. Penggunaan obat bius ini tentu sangat tergantung dari masalah kesehatan yang ditangani.
Pembiusan Relatif Sangat Aman
Perkembangan dunia medis dan teknologi saat ini menjadikan proses pembiusan ini sangat aman untuk dilakukan.
"Pada tahun 1960-an dan 1970-an, banyak kasus kematian akibat anestesi, di masa lalu terdapat 1 di antara 10.000 hingga 20.000 pasien" terang dr. Troianos.
Kemajuan teknologi dan pengobatan saat ini telah menjadikan risiko masalah ini benar-benar menurun. Hal ini terutama karena bantuan berbagai alat medis yang bisa secara presisi menampilkan kondisi pasien.
Risiko Efek Samping yang Rendah
Risiko Efek Samping yang Rendah
Secara umum, risiko masalah yang mungkin muncul akibat pembiusan saat ini sangat tidak berbahaya. Berbagai masalah yang mungkin muncul yaitu:
- Mual- Sakit tenggorokan- Rasa ngilu di bekas suntikan- Rasa sakit di bekas bagian yang dioperasi
"Seringkali kami menyarakan seseorang agar tidak membuat keputusan besar atau menyetir mobil atau mengoperasikan alat pada 24 jam setelah operasi," terang dr. Troianos.
"Sejumlah pasien, terutama lansia biasanya yang menjalani operasi lebih lama mungkin mengalami masalah ingatan, sulit melakukan multitasking, atau mempelajari hal baru. Pada sebagian besar pasien, hal ini berisfat sementara namun ada juga yang mengalaminya selama beberapa bulan," sambungnya.
Jangan Takut Terbangun di Tengah Operasi
"Banyak orang yang takut terbangun saat operasi dan tidak bisa menggerakkan tubuh," jelas dr. Troianos.
Skenario seperti ini mungkin muncul di saat seseorang menjalani bius total. Untungnya kondisi ini sangat jarang terjadi dan hanya ada pada adegan di film saja.
Bahkan ketika hal ini terjadi, biasanya pada saat operasi terdapat dokter anestesi yang berjaga dan memastikan kondisi pasien tetap terbius dan tak merasakan rasa sakit. Hal ini penting untuk menjaga agar operasi tetap berjalan lancar dan pasien tidak kesakitan.
Secara umum, kemajuan teknologi pada saat ini telah membuat proses pembiusan atau anestesi telah semakin aman. Kamu tidak perlu menunda atau menghindari tindakan medis tertentu karena takut dibius.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia terdapat setidaknya 9.000 sampai 10.000 bayi yang lahir dengan sumbing bibir dan sumbing langit-langit di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca SelengkapnyaAnestesi memiliki berbagai fungsi penting dalam bidang medis.
Baca SelengkapnyaBatuk yang tak kunjung sembuh dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca SelengkapnyaMata berair merupakan kondisi umum yang sering kali terjadi. Yuk, simak apa saja penyebab mata berair dan bagaimana cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaSusah menaikkan berat badan adalah problem yang cukup serius bagi sebagian orang. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaKista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau di permukaannya. Kondisi ini tidak berbahaya kecuali jika kista itu pecah.
Baca Selengkapnya