Begini Saran Dokter untuk Pasien Penyakit Tidak Menular di Masa Pandemi
Merdeka.com - Pasien penyakit tidak menular harus tetap melakukan kontrol terhadap kondisi kesehatannya. Hal ini terutama semakin penting di masa Pandemi COVID-19 saat ini.
Dokter Eka Ginanjar dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengatakan bahwa di masa pandemi, orang yang sehat harus menjaga agar orang dengan penyakit tidak menular di sekitarnya tidak terkena COVID-19.
"Yang paling penting, orang dengan penyakit tidak menular ini, diabetes, darah tinggi, yang sudah kena, stroke, penyakit jantung, jangan lupa ini penyakit degeneratif. Penyakit yang harus dikontrol," kata Eka dalam siaran bincang-bincang dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Jadi (karena pandemi) takut ke rumah sakit, jangan (karena) takut jadi tidak berobat," kata Sekretaris Jenderal PAPDI itu.
Ia mengatakan, waspada terhadap COVID-19 bukan berarti pasien PTM mengabaikan kondisi kesehatan yang sudah lebih dulu dimilikinya.
Taat Minum Obat
Senada dengan Eka, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa pasien PTM tetap harus memantau dan menjaga kondisi kesehatannya meski di masa pandemi.
Umumnya, pemantauan pasien PTM paling tidak dilakukan sebulan sekali. Namun di masa pandemi, Kemenkes mengatakan ada fleksibilitas bagi mereka.
"Untuk penyandang PTM mendapat fleksiblitas bahwa obat diberikan untuk dua bulan, yang biasanya satu bulan, sehingga mengurangi mobilisasi mereka keluar," kata Direktur Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular Kemenkes Cut Putri Arianie dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, Cut Putri juga meminta agar orang dengan PTM harus taat dalam minum obat.
"Yang penting minum obat secara teratur. Karena dalam survei kami menunjukkan orang PTM itu 50 persen tidak patuh dalam minum obat," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya