Merdeka.com - Bagi orangtua, membiasakan anak untuk tidur sendiri merupakan hal yang cukup menantang. Banyak anak yang rewel dan takut sendiri sehingga pada akhirnya mereka masih enggan terpisah dari orangtua.

Dilansir dari Parents, Claire Lerner, pakar perkembangan anak mengatakan bahwa membutuhkan waktu bagi anak agar bisa tidur sendiri. Pasalnya mereka sebelumnya berada di kasur kita yang mereka anggap sangat nyaman sehingga berpindah di kasur lain dan sendirian membutuhkan waktu.

Untuk membuat mereka lebih mudah dalam melakukan transisi ini, perlu ada sejumlah hal yang diketahui orangtua. Komunikasi merupakan hal yang penting dilakukan oleh orangtua.

Hal yang pertama bisa dilakukan adalah membiarakan lebih dahulu mengenai perubahan yang bakal dialami buah hati. Pastikan agar kamu menunjukkan benar-benar paham mengenai ketakutan mereka. Pastikan juga untuk menunjukkan rasa percaya bahwa buah hati bisa melaluinya dan mampu tidur sendiri.

Ingatkan dia mengenai berbagai halangan dan tantangan yang telah dihadapi dan dilaluinya. Jika dia memiliki boneka atau benda kesayangan seperti guling, bantal, dan selimut, pastikan dia tetap tidur menggunakannya.

Tentukan Waktunya

Setelah kamu membicarakan mengenai hal ini dan menyiapkan mental, tentukan kapan untuk memulai anak tidur sendiri. Kamu juga bisa membuat batasan waktu hingga kapan bakal menemaninya untuk tidur di kamar baru.

Selama beberapa waktu kamu bisa menemani anak hingga tidur telelap. Seiring waktu, mulai jaga jarak lebih jauh dari buah hati ketika dia hendak tidur.

Jika pada malam hari anak terbangun dan berjalan ke kamarku, antarkan dia kembali ke kamarnya dan temani hingga tertidur. Usahakan agar jangan sampai dia kembali tidur di kamrmu karena dapat membuat usahamu untuk dia tidur sendiri lebih berat.