Merdeka.com - Salah satu masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh sebagian besar orang adalah depresi. Dikutip dari American Psychiatric Assosiation, depresi merupakan penyakit medis yang umum dan serius yang secara negatif mempengaruhi perasaan, cara berpikir dan bagaimana berperilaku. Depresi menyebabkan perasaan sedih dan/atau kehilangan minat pada aktivitas yang pernah dinikmati. Selain itu depresi dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik serta dapat menurunkan kemampuan Anda untuk berfungsi di tempat kerja dan di rumah.

Depresi dapat terjadi pada siapapun. Bahkan pada seseorang yang mempunyai hidup yang ideal. Beberapa faktor yang menyebabkan depresi antara lain adalah biokimia, genetik, kepribadian dan faktor lingkungan. Biokimia terjadi dikarenakan adanya perbedaan bahan kimia tertentu pada otak yang menyebabkan depresi..

Kedua, depresi dapat diturunkan secara genetik. Misalnya jika salah satu anak kembar mengalami depresi maka kembaran yang lain memiliki tingkat 70% untuk mengalami depresi. Ketiga, kepribadian, orang yang memiliki pribadi rendah diri dan pesimis cenderung mengalami depresi. Terakhir adalah faktor lingkungan seperti mengalami kekerasan, kemiskinan, dan penganiayaan membuat beberapa orang rentan mengalami depresi.

Namun jangan khawatir, depresi dapat diobati dengan perawatan medis dan konseling rutin pada ahlinya. Selain kedua hal itu, perubahan gaya hidup dan pola makan juga dapat membantu meringankan gejala depresi. Dikutip dari Medical News Today, studi tahun 2017 mendapatkan hasil bahwa depresi membaik setelah melakukan konseling nutrisi secara rutin.

Untuk meningkatkan pola makan, maka harus berfokus pada makanan yang tinggi nutrisi serta membatasi makanan olahan seperti gorengan, permen, dan junk food. Dilansir dari Medical News Today, berikut ini adalah makanan-makanan yang dapat membantu mengatasi depresi:

Omega 3, Vitamin D dan Antioksidan

1. Omega 3

chemistryworld.com

Makan asam lemak omega-3 dapat mengurangi risiko gangguan mood dan penyakit otak dengan meningkatkan fungsi otak dan melestarikan selubung mielin yang melindungi sel-sel saraf. Sumber asam lemak omega-3 yang baik antara lain jenis-jenis ikan seperti salmon, sarden, tuna, dan mackerel, biji rami, minyak biji rami, biji chia, dan kenari. Suplemen Omega-3 juga tersedia di apotek terdekat.

2. Vitamin D

©2022 Merdeka.com/Liputan6.com

Sebagian besar orang mendapatkan asupan vitamin D mereka melalui paparan sinar matahari, tetapi vitamin D dalam sumber makanan juga penting. Makanan yang dapat memberikan vitamin D antara lain ikan yang berminyak, produk susu, hati sapi dan telur.

3. Antioksidan

©foodinsight.org

Antioksidan membantu menangkal radikal bebas, yang merupakan produk limbah dari proses alami tubuh yang dapat menumpuk di dalam tubuh. Jika tubuh tidak dapat menghilangkan radikal bebas maka sejumlah masalah kesehatan dapat terjadi, termasuk kecemasan dan depresi. Vitamin A (beta karoten), C, dan E mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Selain itu makanan nabati segar, seperti buah beri, sayuran segar, dan kedelai merupakan sumber antioksidan yang baik.

Vitamin B dan Zinc

4. Vitamin B

herzindagi.com

Vitamin B-12 dan B-9 (folat, atau asam folat) membantu melindungi dan memelihara sistem saraf, termasuk otak. Vitamin ini dapat membantu mengurangi risiko dan gejala gangguan mood, seperti depresi. Sumber vitamin B-12 meliputi telur, daging, unggas, ikan, tiram dan susu. Sedangkan makanan yang mengandung asam folat antara lain sayuran berdaun gelap buah dan jus buah, kacang, biji-bijian utuh, produk susu, daging dan unggas, makanan laut dan telur.

5. Zinc

thepainmanagementgroup.com

Zinc dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan dan mencegah depresi. Makanan yang mengandung zinc dapat ditemukan di biji-bijian utuh, tiram, daging sapi, ayam, dan babi, kacang polong dan biji labu.

Pola dan asupan makan berperan penting dalam mempengaruhi depresi. Mengonsumsi makanan dan minuman beralkohol, berkafein, makanan olahan dan junk food dapat membuat seseorang mudah depresi. Oleh karena itu perlu asupan makanan yang sehat dalam menu makan sehari-hari.

Reporter: Eleonora Gifthalia Christi Adena