Merdeka.com - Sebuah penelitian menemukan hubungan antara apnea tidur pada wanita dengan overactive bladder (OAB). Para ahli pun menyatakan bukti baru tentang kaitan dua kondisi tersebut dalam pertemuan European Respiratory Society's Annual Congress di Vienna.

Seperti yang dilansir dari Science Daily (03/09), apnea merupakan gangguan tidur dengan kesulitan bernapas. Sementara OAB adalah keadaan yang ditandai dengan adanya kontraksi otot kandung kemih secara berlebihan. OAB pun menyebabkan seseorang mengalami frekuensi, urgensi atau sulit menahan, nokturia atau bangun tengah malam, dan inkontinensia urgensi untuk buang air kecil.

Selama ini kebiasaan kencing di tengah malam memang dianggap sebagai salah satu gejala dari apnea tidur. Namun hanya ada sedikit penelitian yang membuktikan hubungan kuat di antara kedua kondisi tersebut.

Peneliti dari Hospital del Mar di Barcelona, Spanyol, khususnya menganalisis 72 pasien wanita yang menderita apnea tidur. Seluruh pasien kemudian diminta mengisi kuesioner mengenai gejala yang berhubungan dengan kontrol kandung kemih mereka. Yaitu, urgensi, frekuensi, nokturia, dan inkontinensia urgensi (kecenderungan mengompol).

"OAB sering dikeluhkan oleh penderita wanita. Penemuan ini pun menegaskan memang ada hubungan antara apnea tidur dan OAB. Meskipun kami belum tahu kondisi apa yang menyebabkan gejala yang lain," terang kepala peneliti Nuria Grau.

Grau pun menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan solusi dari kedua kondisi tersebut.