Anak Kondisi Pendek Belum Tentu Mengalami Stunting
Merdeka.com - Selama ini, salah satu hal yang biasa menjadi penanda stunting pada seorang anak adalah terkait tinggi badan. Kondisi anak yang pendek kerap dikaitkan dengan terjadinya stunting.
Hal tersebut tak sepenuhnya salah, hanya saja tubuh yang pendek bukanlah satu-satunya efek yang ditimbulkan dari stunting.
"Stunting itu pasti pendek. Tapi pendek belum tentu stunting," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) dalam Launching Pendampingan 3 Bulan Pra Nikah Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Dari Hulu, beberapa waktu lalu.
Hasto mengungkapkan, stunting juga mempengaruhi kemampuan intelektual seseorang.
"Stunting biasanya kemampuan intelektualnya itu lebih rendah dari rata-rata. Oleh karena itu, stunting memang sangat mengganggu," kata Hasto.
Ia menambahkan, jumlah pasangan yang menikah di Indonesia per tahun kurang lebih mencapai dua juta pasangan. Data tersebut pun merupakan data yang tercatat, artinya masih ada kemungkinan yang tidak tercatat.
Dari dua juta pasangan tersebut, ada sekitar 1,6 juta wanita yang hamil dan 400 ribu diantaranya mengalami stunting. Sehingga, menurut Hasto, hal tersebutlah yang membuat pendampingan pra-nikah menjadi hal yang begitu penting untuk dilakukan.
Pendampingan Pra-nikah
Tak hanya untuk memeriksakan kondisi tubuh para pasangan yang hendak menikah, pendampingan pra-nikah dinilai penting untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak Indonesia kelak.
"Sebelum nikah itu harus diperiksa dulu. Lingkar lengan atas, tinggi badan, berat badan, kemudian HB (hemoglobin)," kata Hasto.
Pemeriksaan tersebut dinilai menjadi salah satu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya stunting. Hasto menjelaskan, salah satu institusi yang berperan penting dalam pemeriksaan pra-nikah adalah Kementerian Agama.
"Kalau tidak disemangati dari Kementerian Agama, kita (BKKBN) seperti enggak punya kekuatan karena ini yang menentukan sekali adalah bapak ibu dari Kementerian Agama, yang mengizinkan tiga bulan sebelum tidak hanya disuluh. Tapi juga dilakukan pemeriksaan. Jadi jangan ada orang hamil yang anemia, jangan ada yang kurang gizi pada saat hamil," tandas Hasto.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaDi Nabire, Kepala BKKBN Kasih Tips Jitu Agar Anak Tidak Stunting
Dokter Hasto mengajak lintas sektor untuk memasifkan intervensi
Baca SelengkapnyaTiga Cara Mengenali Anak Mengalami Stunting
Dokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Depan Bupati, Kepala BKKBN Bongkar Data Stunting di Nias Barat
Salah satunya dengan mencegah anak lahir dengan kondisi stunting
Baca SelengkapnyaMomen Seru Atikoh Ganjar Berbagi Cerita Penanganan Stunting hingga Beri Telur ke Ibu Hamil di Bantul
Pembagian telur itu dilakukan usai Atikoh berdialog dengan ibu-ibu pengajian dan wanita hamil dari Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Baca SelengkapnyaPerhatikan! Waktu Penting untuk Cegah Anak Stunting
Ketika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Ungkap Akar Masalah Stunting di NTB
Hasto Wardoyo, mengatakan, keluarga harus dijadikan arus utama pembangunan
Baca SelengkapnyaTPN Sebut Prabowo Tidak Paham Beda Stunting dan Gizi Buruk
Bahkan Ganjar Pranowo harus memberi penjelasan tentang perbedaan dua kondisi gangguan tumbuh kembang anak tersebut.
Baca SelengkapnyaCegah Stunting, Anies: Enggak Cukup Kasih Makan Siang Anak Gratis
Untuk mencegah stunting, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.
Baca Selengkapnya