Anak Demam Usai Vaksinasi COVID-19, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua
Merdeka.com - Terdapat sejumlah efek samping yang bisa dialami oleh seseorang usai mendapat vaksinasi COVID-19. Hal ini juga dapat dialami oleh anak yang baru saja memperoleh vaksin.
Dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ellen Wijaya menjelaskan bahwa pemberian vaksin COVID-19 perlu diberi jeda waktu sebulan dengan imunisasi lainnya guna memberikan kekebalan tubuh yang optimal. Hal itu juga berdasarkan sejumlah rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait anak usia 12-17 tahun yang akan mendapatkan vaksin COVID-19.
"Kita baru diberikan vaksin COVID-19. Antigen masuk ke dalam tubuh. Tubuh sedang memberikan respon dengan membentuk antibodi supaya bisa memberikan kekebalan terhadap SARS-CoV-2. Saat itu, kalau tubuh diberikan imunisasi lainnya, nanti kekebalan yang diusahakan untuk SARS-CoV-2 tidak menjadi optimal," ujar dokter Ellen Wijaya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Tubuh perlu dibiarkan membentuk antibodi secara optimal setelah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dengan jarak minimal satu bulan dengan pemberian imunisasi lainnya. Sebenarnya, menurut Ellen yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu, ketentuan serupa juga berlaku untuk vaksin lain semisal Hepatitis B dan HPV.
Lebih lanjut, IDAI juga merekomendasikan anak yang akan divaksin COVID-19 tidak mengalami imunodefisiensi, kanker darah yang menjalani kemoterapi, mendapatkan steroid dosis tinggi, sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan, memiliki penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa dan acute demyelinating encephalomyelitis. Kemudian, terkait persiapan sebelum anak divaksin sebaiknya orang tua memastikan kondisi mereka sehat, tidak demam (di atas 37,5 derajat Celcius), beristirahat cukup, tidak memiliki komorbid tertentu.
"Orang tua bisa mengkomunikasikan pada anak misalnya manfaat divaksin, lokasi suntikan, kondisi yang bisa terjadi usai divaksin semisal nyeri di area bekas suntikan dan sebagainya, tidur cukup, anak dalam kondisi sehat," kata Ellen.
Tips Atasi Anak Demam usai Mendapat Vaksinasi
Setelah disuntik vaksin, anak bisa beraktivitas seperti biasa karena kalaupun muncul efek samping biasanya bersifat ringan misalnya nyeri di bekas suntikan. Kondisi ini bisa diatasi dengan mengompres area nyeri itu dengan air hangat.
Bila anak demam, cobalah ukur suhunya menggunakan termometer. Bila suhunya di atas 38 derajat Celcius, anak gelisah, rewel, maka bisa diberikan obat semisal Paracetamol sembari dibantu kompres. Tetapi apabila anak merasa tidak apa-apa dengan kondisi demam itu, orang tua tidak perlu khawatir dan lakukan saja observasi.
"Demam mekanisme tubuh anak yang sehat. Kalau tubuh kemasukan virus, bakteri jahat tubuh akan melawan dengan membentuk demam. Demikian juga ketika tubuh dimasukkan antigen yang sudah dilemahkan atau vaksin, maka tubuh akan membentuk respon antibodi dan salah satu manifestasinya demam. Demam bukan suatu kondisi yang berbahaya," tutur Ellen.
Ellen juga mengungkap bahwa orangtua perlu mengawasi jika anak menunjukkan efek samping setelah vaksinasi. Orangtua perlu secepat mungkin melaporkannya pada tenaga medis yang melakukan vaksinasi.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya