7 Tahapan Keparahan Penyakit yang Dialami oleh Penderita Demensia
Merdeka.com - Penyakit Demensia biasa ditandai dengan penurunan daya ingat, cara berpikir, dan berbicara. Penderita penyakit ini memiliki tingkat keparahan masing-masing yang berbeda.
Tingkat keparahan demensia yang dialami lebih banyak lanjut usia (lansia) ini semakin parah bila orang yang bersangkutan tidak mendapat pertolongan medis. Dokter spesialis kejiwaan konsultan Tribowo Tuahta Ginting menjelaskan, tahapan keparahan demensia yang kian memburuk.
"Gejala awal demensia memang kehilangan memori atau gangguan fungsi kognitif. Tapi demensia ada derajatnya (tingkat keparahan). Kalau derajat 1 malah biasanya tidak ditemukan adanya kehilangan fungsi memori. Derajat 2 terjadi penurunan memori ringan," papar Bowo, sapaan akrabnya dalam siaran Live Streaming Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
"Saat derajat 3, gejala demensia bisa dilihat orang lain, seperti orang tersebut sulit konsentrasi dan bermasalah perencanaan. Derajat 4, orang yang demensia mulai lupa kejadian yang baru terjadi."
Tingkat keparahan selanjutnya, derajat 5 orang demensia perlahan-lahan lupa alamat rumah sendiri serta mengalami kebingungan. Bingung dia sedang berada di mana.
"Derajat 6, perubahan kepribadian terjadi. Ini ditandai dengan lupa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bagaimana urutan mencuci tangan dan lainnya," jelas dokter yang berpraktik di RS Persahabatan Jakarta.
"Pada tahap akhir, yakni derajat 7, adanya penurunan pergerakan dan cara bicara. Mulai tidak mampu berkomunikasi, menggerakkan tubuh sulit dan harus dibantu orang lain. Jadi, ada ketergantungan secara berat terhadap orang lain."
Gejala demensia pun tidak hanya bersifat kognitif saja, melainkan secara psikologis. Orang demensia mudah marah. Ini dipengaruhi dari perubahan kepribadian.
"Kadang sedih dan menangis. Kita sendiri tidak bisa memprediksi kapan kondisi tersebut muncul. Bahkan bisa muncul gangguan halusinasi, kecurigaan terhadap orang lain dan gelisah," tandas Bowo.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tak Disangka Bisa Tingkatkan Risiko Demensia
Kebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca Selengkapnya7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaDitanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaMengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Permasalahan Pubertas dari Sisi Kesehatan, Ketahui Tips Berikut Ini
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara mengatasi masalah pubertas dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan
Depresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaDeretan Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otak
Berbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnya