4 Tanda yang Ditunjukkan Bayi ketika Mulai Siap Mengonsumsi MPASI
Merdeka.com - Pada saat bayi memasuki usia enam bulan, dia mulai bisa memperoleh Makanan Pendamping ASI (MPASI). Pada usia ini, Air Susu Ibu (ASI) eksklusif tidak dapat 100 persen memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Pada umumnya, MPASI bisa dimulai saat bayi berusia enam bulan. Namun, bila ada indikasi medis dan tanda bahwa bayi siap makan, dokter bisa saja menyarankan pemberian MPASI setelah bayi berusia lebih dari empat bulan.
"Pemberian MPASI yang ideal itu ketika bayi berusia sekitar enam bulan, ketika ia sudah mendapatkan ASI eksklusif. Atau bisa juga di atas empat bulan, jadi lebih maju tapi tidak apa (asal mendapat rekomendasi dokter)," kata dokter spesialis anak Pingkan Palilingan.
Selain usia, perlu juga diperhatikan tanda siap makan MPASI pada bayi. Berikut seperti disampaikan dokter Pingkan:
1. Ada kontrol kepala sehingga kepala bayi tetap tegak dan stabil saat didudukkan.
2. Sudah bisa duduk walau dengan bantuan.
3. Refleks menjulurkan lidah sudah berkurang atau melemah.
4. Tertarik terhadap makanan ketika orang lain makan.
Tips agar Lancar MPASI
Pingkan mengingatkan bila sudah memulai MPASI, orangtua atau pengasuh mesti paham dalam pengelolaan pemberian MPASI. Syarat pemberian MPASI adalah adekuat artinya MPASI harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi mikro dan zat gizi makro bayi sesuai usianya.
Tips Lain yang Patut Diperhatikan
Selain itu, berikut tips lain dari dokter Pingkan terkait MPASI:
1. Jadwal makan harus teratur
"Jadwal makan jangan berubah-ubah, nanti bayi bingung. Jadwal makan dibuat agar anak mengenal konsep kenyang dan lapar. Misalnya dia sudah lapar enggak dikasih makan tapi ketika kenyang dikasih makan. Hal ini membuat bayi bingung," katanya.
2. Jangan diberi minum terlalu banyak
"Jangan dikasih banyak minum baru makan, nanti bayi bisa kenyang duluan. Jadi, biarkan makan dulu baru minum," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberi saran.
3. Jangan paksa anak makan
"Jangan memaksa anak makan nanti bisa trauma atau stres sang bayi. Hal ini bikin dia setiap makan enggak happy," katanya.
4. Waktu makan maksimal 30 menit
"Batasi waktu makan antara 15-30 menit. Kalau waktunya sudah habis ya harus setop jangan bikin lama jadi satu jam. 30 menit belum habis ya sudahi. Karena selanjutnya bakal masuk makanan atau susu," ujarnya.
5. Suasana makan harus happy baik bayi dan ibu/ayah atau pengasuh
Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan mudik perencanaan makan yang tepat terutama pada makanan bayi merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaMomen kelahiran bayi adalah peristiwa yang membahagikan. Namun, momen ini juga tak lepas dari berbagai kepercayaan yang banyak dipegang masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makhluk unik pemakan semut, terkait erat dengan mamalia berkantung, memiliki proses perkembangbiakan menarik.
Baca SelengkapnyaPastikan MPASI anak Anda diisi dengan makanan-makanan berkalori yang tepat.
Baca SelengkapnyaMitos tentang bayi jatuh dari tempat tidur seringkali menjadi sumber kekhawatiran dan kecemasan di kalangan orang tua.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaTangisan yang dikeluarkan oleh bayi memiliki berbagai tanda yang berbeda. Kenali enam penyebab tangisan dari bayi yang biasanya ditunjukkan.
Baca SelengkapnyaWaspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca Selengkapnya