Yusril: Presiden harus konsisten, jangan mencla-mencle
Merdeka.com - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunjuk seseorang menjadi juru bicara presiden. Yusril mengibaratkan perkataan presiden itu sama halnya dengan 'sabdo pandito ratu', ucapan yang bijaksana, mumpuni dan dihormati.
"Karena itu presiden harus konsisten dengan ucapannya. Jangan mencla mencle, hari ini ngomong lain, besok lain lagi," kata Yusril di Twitter, Minggu (30/11).
Keberadaan jubir dinilai vital, sebagai penyambung supaya komunikasi publik dan pemerintah berjalan lancar.
"Setiap selesai sidang kabinet, paripurna maupun terbatas, atau setiap presiden selesai terima tamu penting harus ada penjelasan ke publik," lanjutnya.
Tentang kandidat jubir yang kompeten, Yusril mencontohkan bisa Mensesneg atau Menkominfo. Agar kebijakan pemerintah yang disampaikan tidak simpang siur. Jika hal ini terus terjadi, Yusril khawatir akan berdampak terhadap Jokowi sendiri.
"Kalau itu terjadi, lama kelamaan kewibawaan Presiden akan terkikis dan akhirnya pupus."
Menurutnya, tidak masalah apabila kebijakan yang disampaikan Jokowi melalui jubir berubah karena situasi yang berbeda. Asal semua itu dijelaskan sebab musababnya.
Terkait usulannya jubir presiden, Yusril mengaku sudah membicarakan dengan pemerintah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril mempersilakan pihak yang keberatan untuk mengusulkan perubahan konstitusi.
Baca SelengkapnyaYusril berharap dia diperiksa penyidik sepulangnya ke Indonesia atau setelah tanggal 3 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi telah mencoblos surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusril, gerakan yang ingin memakzulkan Jokowi itu inkonstitusional
Baca SelengkapnyaYusril menambahkan penggunaan hak angket DPR akan membawa negara ini ke dalam ketidakpastian
Baca Selengkapnya