Merdeka.com - Pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana meminta restu Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Hari Anak Nasional yang digelar di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi (30/8). Permintaan itu terkait masalah karut-marutnya proses tahapan Pilwali Surabaya.

Dalam sambutannya, ‎Whisnu yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya berharap, Pilkada serentak di Kota Pahlawan ini tetap bisa digelar di Tahun 2015 ini. Dia juga berharap tidak ada voting dalam penentuan pasangan calon (Paslon).

"Moga-moga KPU tidak melakukan itu. Dan Pilkada Surabaya tetap bisa digelar 2015 ini," harap politisi yang akrab disapa WS ini.

Saat meminta restu pada Khofifah, yang juga turut hadir di Tugu Pahlawan tersebut. "Bu Menteri ini kan Arek Suroboyo, dan Bu Menteri ini punya pengalaman. Soal Pilkada tentu juga sudah paham. Jadi kami (Risma-Whisnu) minta restu pada Bu Menteri agar Pilkada Surabaya bisa digelar tahun ini," pinta WS.

Sementara itu, diminta tanggapannya soal restu WS ini, Khofifah meminta masyarakat Surabaya tetap menunggu proses yang dilakukan oleh KPU tentang penetapan paslon. "Terkait masalah itu, kita tunggu dulu lah putusan KPU. Mungkin itu saja," elak si Bunda Muslimat ini.

Khofifah juga menolak memberi komentar soal karut marut Pilkada di JawaTimur yang pernah dialaminya dua kali berturut-turut, yaitu Pilgub Jawa Timur 2008 dan 2013, termasuk yang terjadi di Pilwali Surabaya saat ini, hingga hanya tetap memiliki satu calon. "Kalau itu urusan Mendagri (Tjahjo Kumolo)," pungkasnya.

Sementara itu, hari ini, tanggal 30 Agustus, sesuai tahapan, KPUD ‎Surabaya juga mengumumkan hasil plenonya terkait penetapan Paslon peserta Pilwali Surabaya. Dan hasilnya, pasangan Rasiyo-Dhimam Abror tidak memenuhi syarat (TMS), sehingga Pilwali Surabaya tetap dihuni satu Paslon, yaitu Risma-Whisnu.

Dan dari hasil Pleno itu, juga menghasilkan keputusan, KPU akan membuka kembali pendaftaran lagi pada tanggal 6 hingga 8 September. Dalam pendaftaran tambahan itu, pasangan Rasiyo-Abror yang dinyatakan gugur, tidak diperkenankan mendaftar lagi.