Walk out, Demokrat beralasan tak dapat dukungan dari fraksi lain
Merdeka.com - Ketua Harian DPP Demokrat, Syarief Hasan sebut aksi 'walk out' Partai Demokrat dalam sidang paripurna DPR pengesahan RUU Pilkada Jumat pekan lalu, karena tidak mendapat dukungan dari partai lain. Utamanya, soal 10 syarat perbaikan pilkada langsung untuk menjadi opsi ketiga.
"Secara tegas kami nyatakan memilih pilkada langsung dengan 10 perbaikan, yang terjadi kami tidak dapat dukungan dari mana pun," kata Syarief kepada wartawan di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (29/9).
Syarief pun menampik adanya tudingan yang mengatakan langkah walk out Partai Demokrat bertujuan memuluskan opsi pilkada via DPRD. Dia berdalih Partai Demokrat sudah memperjuangkan pilkada langsung oleh rakyat.
Menurutnya, 10 syarat perbaikan yang diajukan Partai Demokrat merupakan upaya memperbaiki sistem pemilihan langsung oleh rakyat. Hal itu dilakukan guna memperoleh pemimpin yang lebih baik ke depannya.
"Fraksi Demokrat saat paripurna di DPR RI sudah berjuang keras meloloskan pilkada secara langsung dengan catatan 10 perbaikan. Dengan tujuan mendapatkan pemimpin yang berkualitas, namun perjuangan Partai Demokrat tidak dapat diterima," ujarnya.
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat DPR memilih meninggalkan (walk out) ruang sidang paripurna DPR pengesahan RUU Pilkada. Sikap ini diambil karena fraksi partai penguasa itu merasa opsinya soal pilkada langsung dengan 10 syarat tidak diakomodir dalam hasil lobi antar-pimpinan fraksi.
"Dengan tidak diakomodirnya opsi kami pilkada langsung dengan 10 syarat mutlak, maka perkenankan kami bersikap netral dan perkenankan kami untuk meninggalkan ruang rapat," ujar Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat DPR, Benny K Harman, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/9) pukul 00.25 Wib.
Setelah memutuskan walk out, satu per satu para anggota Fraksi Partai Demokrat meninggalkan kursinya. Dengan demikian, 148 anggota partai besutan SBY itu, minus 6 orang yang tetap di dalam, tidak mengikuti voting dengan dua opsi: pilkada langsung atau melalui DPRD.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Syarifuddin Dg Punna buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaLangkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak DPR untuk segera membahas RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan mengesahkannya agar dapat memberikan perlindungan bagi para PRT.
Baca SelengkapnyaDPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca Selengkapnya