Wakil Ketua MPR: Jokowi harus mampu mengalahkan dirinya sendiri
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid melihat banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintahan baru ke depan. Salah satunya membangun keberadaban dengan pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke.
Farhan mengatakan, Jokowi harus membuat bangsa ini lebih beradab. Karena dari barat sampai timur dia melihat masih banyak masyarakat yang belum beradab.
"Buat bangsa ini beradab, terutama saudara-saudara kita di timur, baik diujung barat, sepanjang lautan Hindia, Laut China Selayan sampai ke timur, boleh dikatakan kita belum beradab," kata Farhan dalam sebuah diskusi bertajuk 'Tantangan Pemerintahan ke Depan' di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (19/9).
Dia khawatir, jika tidak ada pemerataan pembangunan di daerah-daerah terpencil Indonesia, namun kekayaan sumber daya alam melimpah, maka bukan tidak mungkin NKRI terancam. Dia khawatir referendum yang terjadi di Skotlandia akan menular ke Indonesia.
"Ini perspektif ke-Indonesiaan yang lebih kompleks kalau tidak diperbaiki, apa yang terjadi di Skotlandia itu bisa terjadi seperti virus Ebola, virus referendum bisa merembet ke Spanyol, Siprus dan merembet ke Indonesia. Orang daerah merasa kaya, tapi tidak diperlakukan tidak adil, muncul gagasan (referendum)," kata Farhan.
Namun sayangnya, Farhan meragukan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) punya kemampuan itu. Hal ini terbukti dari komitmen yang tak bisa dijalankan oleh Jokowi sendiri.
"Saya melihat kelemahan presiden terpilih sekarang dia tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri untuk tetap jadi dirinya. Perhatikan gagasan mobil esemka, kemudian kalah, tidak diteruskan," tutur dia.
Farhan juga mencontohkan, soal koalisi tanpa syarat yang digadang-gadang Jokowi selama ini, nyatanya itu tak terbukti menurut Farhan. Karena itu, dia menilai, Jokowi gagal mengalahkan dirinya sendiri.
"Koalisi tanpa syarat, sekarang syarat keluar dimana-mana. Kabinet ramping sekarang tali pinggang diperbesar. Bukan Jokowi yang salah, tapi dia gagal menjadikan dirinya sendiri," lanjut dia.
Padahal, sekarang Indonesia butuh pemimpin yang mampu membawa keberadaban di seluruh wilayah Indonesia. Dia menambahkan, Indonesia saat ini sudah kembali dikuasai asing.
"Keberadaban menjadi hilang Indonesia kembali dikuasai asing melalui cara-cara yang lebih menyenangkan sebagian orang. Kita sudah banyak hilang perbankan, pertambangan, perkebunan, mayoritas asing," tutur dia.
"Sistem transportasi publik kita hampir tidak ada produk Indonesia, kalau kebijakan tidak dirubah, masa depan Indonesia akan dirusak oleh sistem yang dibangun oleh kita sendiri," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi akan Kenalkan Presiden Terpilih ke Temannya, MBZ dan MBS
Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ke Menko Luhut Panjaitan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Jangan Teriak-Teriak Curang, Kalau Ada Bukti Langsung Bawa ke Bawaslu dan MK
Jokowi berujar, jika betul ada kecurangan maka bisa melaporkan ke Bawaslu atau nantinya bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara RUU Perampasan Aset: Kunci Ada di DPR!
Jokowi menegaskan pemerintah telah mendesak agar RUU tersebut segera diketok di DPR
Baca SelengkapnyaJokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca Selengkapnya