Merdeka.com - Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan sejumlah lembaga survei, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih sekitar 9 persen suara pada pemilu 2014. Internal PKB yang awalnya berniat mencapreskan Rhoma Irama atau Mahfud MD pun seakan berubah haluan.

Sebab, muncul aspirasi dari internal PKB untuk mengusung sang Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres dari Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) cocok menjadi cawapres Pak Jokowi. Nasionalis merah-nasionalis hijau cocok memimpin Indonesia," kata Wakil Sekjen PKB Lukmanul Khakim.

Namun, wacana itu segera dipatahkan oleh Ketua DPP PKB Abdul Wahid Maktub. Menurutnya, Cak Imin tak berminat mencalonkan diri sebagai cawapres. Namun demikian, ia tak menampik partainya mengincar posisi cawapres.

Topik pilihan: Capres Rhoma Irama | Capres Mahfud MD

"Setelah saya konfirmasi langsung dengan beliau (Muhaimin), saya tegaskan bahwa beliau untuk saat ini tidak dan tidak akan mau mencalonkan diri sebagai wapres," kata Wahid, seperti dilansir Antara, Senin (14/4).

Abdul Wahid Maktub mengakui adanya dorongan, dukungan, bahkan tekanan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk internal PKB, agar Cak Imin mengajukan diri sebagai cawapres.

"Saat ini beliau (Muhaimin) fokus untuk terus membesarkan PKB menjadi partai terbesar di masa datang," katanya.

Menurutnya, PKB akan tetap komit untuk mengusung Rhoma Irama atau Mahfud MD. Keduanya akan diajukan menjadi cawapres kepada partai yang akan menjadi koalisi PKB.