Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai KLB, loyalis Anas masih terus goyang SBY

Usai KLB, loyalis Anas masih terus goyang SBY sby vs anas. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kemelut di Partai Demokrat tidak otomatis surut setelah Kongres Luar Biasa (KLB) memilih Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua umum. Loyalis Anas Urbaningrum, ketua umum yang digantikan SBY, justru terus berupaya menggoyang posisi sang pendiri partai itu.

Setidaknya upaya itu coba dilakukan oleh Tri Dianto, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap. Tri, yang mencalonkan diri jadi ketua umum dalam KLB, menilai hajatan darurat partai itu tidak demokratis.

Oleh karena itu, dia berencana merancang KLB Demokrat tandingan. "Saya akan mengkaji apakah KLB kemarin cacat atau tidak," kata Tri saat dihubungi merdeka.com, kemarin (1/4).

Menurut Tri, KLB tidak demokratis karena dia sebagai salah satu calon ketua umum tidak boleh masuk ke arena kongres.

"Mas Marzuki Alie, dan Kang Saan juga ditekan-tekan untuk tidak maju," ujar loyalis Anas Urbaningrum, mantan ketua umum Partai Demokrat, ini.

Pengusaha jamu asal Cilacap ini mengatakan, proses aklamasi yang memilih SBY sebagai ketua umum juga dipaksakan. Menurut dia, aklamasi memang bagian demokrasi, "Tapi tidak seperti itu."

"Pendukung saya banyak, saya kecewa saya tidak bisa masuk ke arena. Kalau akan ada voting, kalau kalah toh saya hormati dan saya akan beri selamat kepada SBY," ujar Tri.

Jika suksesi kepemimpinan seperti ini, Tri meyakini Demokrat di Pemilu 2014 hanya tingal cerita saja karena SBY suka dibantu, "Dan dikelilingi para sengkuni-sengkuni dan para penjilat-penjilat yang memuji-muji SBY terus."

"Dan yang bisa kerja punya pemikiran dan kritis tidak disukai dan ini akan jadi bencana bagi Demokrat dan SBY sendiri, SBY seakan-akan demokratis tapi ternyata SBY feodal seperti raja," protes Tri.

Sementara itu, Marzuki Alie yang mendapat jabatan Wakil Ketua Majelis Tinggi dari hasil KLB, menilai rencana Tri membuat KLB tandingan hanya isapan jempol belaka.

"Nggak usah ditanggapi. Ya bagaimana nanggapinya, siapa pesertanya?" ujar Marzuki di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Marzuki menjelaskan, dalam KLB kemarin, keberadaan Tri Dianto sudah tidak diperhitungkan, karena dia sudah tidak memenuhi syarat untuk hadir. Sebab, dalam aturan tata tertib yang dibuat, hanya Ketua DPC yang berhak menjadi peserta KLB di Bali.

"Dia saja sudah nggak memenuhi syarat untuk hadir kok, ya kan dia sudah nggak ketua DPC, dia mengundurkan diri. Otomatis, ya kita nggak memberikan ruang dia untuk masuk," tegasnya.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Sindir Anggaran Rp700 Triliun Kemenhan, Ini Fakta dan Data dari Kemenkeu

Anies Sindir Anggaran Rp700 Triliun Kemenhan, Ini Fakta dan Data dari Kemenkeu

Anies Baswedan menyentil Menhan Prabowo Subianto soal pembelian alutsista bekas senilai Rp700 tahun.

Baca Selengkapnya
MK Tegaskan Anwar Usman Dilarang Ikut Sidang Sengketa Pilpres dan PSI

MK Tegaskan Anwar Usman Dilarang Ikut Sidang Sengketa Pilpres dan PSI

Hakim Konstitusi Arsul Sani juga tidak ikut PHPU Pileg untuk PPP.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut Rp700 Triliun untuk Beli Alutsista Bekas, Prabowo: Mudah-mudahan Sadar dan Arif

Anies Sebut Rp700 Triliun untuk Beli Alutsista Bekas, Prabowo: Mudah-mudahan Sadar dan Arif

Prabowo berpesan, kepada pihak-pihak yang punya niat-niat tertentu supaya cepat sadar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
Klaim MenPAN Anas: Banyak PNS Minta Dimutasi ke IKN Nusantara

Klaim MenPAN Anas: Banyak PNS Minta Dimutasi ke IKN Nusantara

MenPAN Anas heran atas antusiasme dari para abdi negara untuk berpindah tugas ke ibu kota baru.

Baca Selengkapnya
Anies Kampanye di Samarinda, Singgung Soal Tanah

Anies Kampanye di Samarinda, Singgung Soal Tanah

Anies diketahui sempat menyindir kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu (7/1) lalu.

Baca Selengkapnya
Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Baca Selengkapnya
Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp3,5 Triliun di 2024, Ini Alasannya

Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp3,5 Triliun di 2024, Ini Alasannya

Bambang Susantono meminta tambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp3,5 triliun untuk Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya