Usai berganti ketua umum, badai di Partai Golkar dinilai telah berlalu
Merdeka.com - Persoalan hukum yang menimpa mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Setya Novanto (Setnov) yang terjerat kasus korupsi e-KTP mendatangkan badai bagi Partai Golkar. Kasus Setnov membuat elektabilitas partai tersebut turun drastis.
Namun setelah Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketum baru secara aklamasi pada Desember 2017 lalu, badai di Partai Golkar disebut telah berlalu. Hal ini disampaikan Sekjen SOKSI dan Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Ichsan Firdaus dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).
"Badai sudah berlalu menurut saya. Riak-riak tidak terlalu banyak. Paling dinamika-dinamika kecil seperti revitalisasi pengurus lalu kemudian siapa calon Ketua DPR yang baru," jelasnya.
Jika muncul riak-riak kecil semacam itu menurutnya hal biasa dan tak terlalu bermasalah. Terpenting Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto tetap solid dan siap bertarung menghadapi Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Menurut Ichsan pendewasaan Golkar sudah kelihatan. Ketika muncul dinamika atau konflik di internal selalu ada titik temunya. Pasca Airlangga terpilih, ada titik temu antar pengurus internal Golkar. Karena itulah ia menilai partainya telah siap bertarung dalam 171 Pilkada. Dari 171 daerah yang akan melaksanakan Pilkada, hingga saat ini telah dirampungkan sekitar 90 rekomendasi.
"Sekitar 10 sampai 15 persen yang belum selesai," sebutnya.
Bahkan menurutnya setelah Setnov digantikan Airlangga Hartarto, hasil survei menunjukkan kepercayaan publik terhadap Golkar mulai membaik. "Kami optimis saja dan sosok Airlangga diterima di publik dan secara internal kami sudah kondusif dan siap menghadapi pertarungan 2019," jelasnya
Ichsan menilai Airlangga merupakan sosok komunikator dan pendengar yang baik. Saat pembukaan munaslub Desember lalu, Presiden Joko Widodo menyindir banyaknya faksi di tubuh Partai Golkar. Airlangga, kata Ichsan, bisa merangkul dengan baik seluruh jajarannya.
"Kami melihat situasi Golkar pascamunaslub ketika iklim sudah panas, AH menurunkan tensi dan melakukan komunikasi baik dengan stakeholders di internal Golkar. Sehingga dalam satu bulan bisa menciptakan suasana kondusif di Partai Golkar," jelasnya.
Setelah munaslub, Airlangga Hartarto mulai menyalakan mesin politik menghadapi Pilkada di 171 daerah. "171 Pilkada yang ada di 2018 mampu diselesaikan beliau bersama tim dalam waktu tidak terlalu lama dan riak-riaknya tak terlalu besar," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSelisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya