Merdeka.com - Menjelang Kongres Luar Biasa (KLB), sejumlah nama calon ketua umum terus bermunculan. Tidak hanya dari internal Partai Demokrat, dari luar pun gaungnya terdengar jelas.

Ada Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, Saan Mustopa, Marzuki Alie, Jero Wacik, Syarief Hasan dan Tri Dianto. Dari luar partai, ada Pramono Edhie Wibowo dan Djoko Suyanto yang digadang-gadang berpeluang besar gantikan Anas.

Dari sederet nama di atas, tiba-tiba muncul nama Toto Riyanto. Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu juga diprediksi menjadi calon kuat pengganti Anas.

Toto Riyanto adalah seorang purnawirawan TNI Angkatan Udara. Pangkat terakhir adalah Marsekal Madya TNI atau setingkat Letnan Jenderal berbintang tiga. Toto lulus Akabri Udara angkatan 1973 dan satu angkatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Benarkah peluang Toto besar? Menurut Pengamat Politik dari UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, peluang Toto justru sekarang lebih besar dibandingkan dengan sejumlah nama yang kerap kali muncul di publik. Alasannya, sosok Toto adalah orang netral dan nyaris tidak masuk dalam faksi-faksi di Demokrat.

"Memang dinamikanya sekarang berubah. Kalau memunculkan nama-nama yang beredar seperti Djoko Suyanto atau Pramono, resistensinya terlalu besar. Karena keduanya dianggap orang luar," kata Gun Gun kepada merdeka.com, Selasa (19/3).

Sementara jika memunculkan nama seperti Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro (Ibas), resistensinya juga sama. "Sebab, publik masih ingat SBY pernah mengatakan tidak akan memajukan Ibu Ani dalam politik. Sementara Ibas juga sama," ujarnya.

Sedangkan nama Saan Mustopa dan Marzuki Alie juga berisiko. Pasalnya, keduanya terperangkap dalam faksi-faksi. Saan interpretasi dari kubu Anas, dan Marzuki punya kubu sendiri seperti terlihat pada Kongres Demokrat 2010 lalu.

"Nah, Toto ini mempunyai keuntungan di sini. Secara politik dia tidak mewakili kubu manapun. Selama ini di Demokrat juga tidak pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial. Manajerialnya juga bagus dan tidak pernah membuat kontroversi," ujarnya.

Hanya saja, kekurangan Toto adalah tidak mempunyai kekuatan di akar rumput. Pengurus daerah selama ini lebih mengenal nama Anas. "Karena yang lebih sering turun ke daerah tentunya ketua umum (Anas)," katanya.