Merdeka.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi - JK, Hasto Kristiyanto, meminta anggota Tim Pemenangan Prabowo - Hatta, Letjen (Purn) Suryo Prabowo tidak asal bicara tanpa data serta fakta yang kuat. Selama ini, mantan Wakasad TNI itu kerap melontarkan tudingan dan kritik kepada Jokowi - JK.

"Menjelang hari tenang ini saya sarankan Suryo Prabowo lebih banyak bicara dengan data," kata Hasto dalam siaran persnya, Sabtu (5/7).

Menurutnya, pernyataan Suryo Prabowo dapat menampilkan kesan Prabowo terzalimi. Padahal, dalam kenyataannya Jokowi yang mendapatkan serangan dan fitnah.

"Data dari sosial media, dari seluruh serangan negatif ke kedua capres, serangan ke Jokowi berjumlah 98 persen dalam bulan puasa ini. Dari jenis serangan, Jokowi menerima 27 isu serangan, sedangkan Prabowo hanya 8 isu. Data itu dikeluarkan Indonesia Indikator," kata Hasto.

Dia menilai aneh jika Suryo Prabowo mengatakan Prabowo terzalimi. Apalagi, di tengah berita masif yang menetapkan Redaksi Obor Rakyat yang menyerang Jokowi secara brutal sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Alhamdullilah, elektabilitas Jokowi tidak tergoyahkan. Rakyat semakin cerdas dan loyal ke Jokowi karena gagasan yang membumi tentang Indonesia," terangnya.

Hasto juga mengritik pernyataan Suryo Prabowo yang meminta agar rakyat memilih pemimpin yang dibenci dan ditakuti negara asing . "Pernyataan itu hanya akal-akalan saja untuk membangun kesan mirip Bung Karno. Suryo Prabowo harusnya paham, siapa yang justru bekerjasama dengan asing dan menjadi bagian dari kekuatan PRRI Permesta, itu harusnya contoh yang dipakai untuk kerjasama asing," katanya.

Dia meminta publik mengingat bagaimana tegasnya Jokowi terhadap bantuan Bank Dunia, termasuk sikap tegasnya untuk mengambil alih kepemilikan perusahaan asing dari PT Palyja, perusahaan air yang selama ini dimilih perusahaan asing.

"Itu adalah bukti nyata, bukan sekedar 'kecap'. Itu adalah fakta dan data yang selama ini tak pernah disampaikan Suryo Prabowo," tandas Hasto.