Temui Luhut, PPP kubu Djan Faridz tolak muktamar islah
Merdeka.com - Sejumlah elite Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Jakarta mendatangi Menko Polhukam Luhut Panjaitan di kantornya, Jumat (29/1). Kedatangannya tersebut, bertujuan untuk memfasilitasi islah antara kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy (Romi).
Meski menginginkan islah, mereka menolak dengan usulan tokoh senior PPP yang menilai Muktamar merupakan jalan terbaik mengakhiri konflik.
"(Muktamar) Bisa jadi chaos (rusuh). Kita ingin islah tidak keluar dari putusan MA. Karena nanti (muktamar) ada potensi untuk digugat lagi," kata Wakil Ketua Umum PPP versi muktamar Jakarta, Habil Marati di Kantor Menko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (29/1).
Habil menjelaskan, keinginan dari pihaknya yang disebut tim Ad Hoc PPP tersebut telah disampaikan ke Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz. Sebab itu, dia berharap, Muktamar tak perlu digelar. Terlebih, dia mengaku kali ini, Luhut yang mewakili pemerintah telah menyambut baik keinginan islah tanpa Muktamar tersebut.
Seperti diketahui, sejumlah tokoh senior PPP melakukan pertemuan tertutup dengan Menko Polhukam Luhut Panjaitan, kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengungkapkan, tokoh senior PPP ingin mengakhiri perseteruan antara kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy dengan menggelar Muktamar Islah.
"Kami berbincang-bincang mengenai masa depan yang intinya para senior partai ingin ada muktamar islah supaya damai. Jadi pikiran-pikiran itu dibawa tadi sudah mulai mengerucut. Kita berharap Pak Djan dan Pak Romi bisa memahami aspirasi dan pikiran senior," kata Luhut usai bertemu dengan senior PPP di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Kamis (28/1).
Dalam kesempatan yang sama, Politisi Senior PPP Bachtiar Chamzah menyatakan, kedatangannya dengan tokoh PPP lainnya yang merupakan Anggota Mahkamah Partai tersebut bertujuan untuk memberitahukan kepada pemerintah melalui Menko Polhukam bahwa kubu Djan Faridz maupun kubu Romi bukanlah pengurus yang sah.
"Mahkamah berpendapat dua-duanya tidak sah. Sudah lama mahkamah partai berpendapat seperti itu. Walaupun umpamanya MA memutuskan bahwa Djan Faridz sah. Tapi coba diperiksa apakah pelaksanaan itu melanggar anggaran dasar nggak," ujarnya.
"Sederhana aja. Kepengurusan DPP Djan Faridz tidak boleh orang duduk dalam pengurus DPP yang tidak pernah masuk dalam PPP. Coba diperiksa itu. Karena partai ini kan sebelum sampai kemana patuh dulu dong dengan AD/ART. Kan ini guidenya. Kalau ini tidak dipatuhi ya dampaknya akan berantakan. Senior, mahkamah partai berpendapat, solusinya kita harus muktamar," tambahnya.
Bachtiar menjelaskan, tokoh senior telah sepakat sangat berharap agar Muktamar dapat digelar paling lambat Juli tahun 2016. Oleh sebab itu, dia bersama tokoh senior lainnya akan bertemu dengan dua kubu dalam waktu dekat.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaMahfud Ungkap Dapat Tugas Lain dari PDIP hingga Tak Hadiri HUT ke-51 PDIP
Mahfud mengaku sudah meminta izin terkait ketidakhadirannya di HUT ke-51 PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko PMK Jamin Kabinet Aman di Tengah Isu Menteri Mau Mundur
Muhadjir menyebut, dalam tahun politik ini banyak menteri yang mencalonkan jadi caleg maupun tim sukses.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru
TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaMahfud MD: Pilih Capres Cawapres Sesuai Hati Nurani, Bukan Karena Intimidasi
Menko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat jika diancam dan diintimidasi terkait pilihan politik, jangan dilawan terlalu berlebihan.
Baca SelengkapnyaPSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait Mundur dan Pamit dari PDIP: Saya Memilih Ikuti Arah Politik Pak Jokowi
Maruar mengucapkan terima kasih selama dirinya berlabuh di PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaBertemu Ketua PGI, Mahfud Pastikan Situasi Politik Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
Bertemu Ketua PGI, Mahfud Pastikan Situasi Politik Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
Baca Selengkapnya