Temui Jokowi, OSO Ajukan 40 Nama untuk Jadi Menteri
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) memboyong sejumlah pimpinan DPP dan DPD bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (24/7). Dia mengaku telah menyerahkan nama-nama kader terbaik Hanura untuk menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Menurutnya, Jokowi sempat meminta dirinya mengusulkan kader Hanura yang cocok mengisi kursi menteri. Oso pun lantas menyerahkan 40 nama kadernya kepada Jokowi.
"(Pak Jokowi) tanya sama saya 'Pak Oesman, kira-kira usul Pak Oesman berapa itu anggota yang bakal diusulkan (menjadi menteri)?'. Saya bilang enggak banyak pak, hanya 40," katanya usai pertemuan.
Jokowi, kata dia, sempat kaget saat mendengar Partai Hanura mengajukan 40 nama padahal kalah dalam Pemilu 2019. Kendati begitu, Oso mengaku, hal yang wajar jika partainya mengusulkan begitu banyak nama untuk menjadi menteri.
Oso menjelaskan, jika partainya menang dalam Pemilu kemarin, maka tak akan mengusulkan banyak nama kader untuk menjadi menteri. Dia menyebut 40 nama tersebut diusulkan agar Hanura menang dari partai koalisi lain.
"Dia (Jokowi) bilang kalah (Pemilu) kok usulnya 40. Saya bilang kalau menang, saya enggak usulkan apa-apa, karena saya kalah jadi saya usulkan banyak. Biar menang," jelasnya.
"Ketawa dia (Jokowi), 'aduh bisa aja'. Gitu," sambung Oso.
Ketua DPD itu enggan membocorkan siapa saja kadernya yang diusulkan untuk menjadi menteri Jokowi. Dia menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada Jokowi selaku presiden terpilih.
"Saya sudah ngasih nama 40, yang mana yang disetujui itu belum tentu (semuanya). Dicoret yang mana saya pun enggak tahu," tutup Oso.
Reporter: Lisza EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaSelain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca Selengkapnya