Tekan golput Pemilu 2014, Konvensi Rakyat wacanakan tujuh capres
Merdeka.com - Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, Salahuddin Wahid atau Gus Solah gelar konvensi rakyat untuk bakal calon presiden alternatif di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/1). Debat publik 'Capres Rakyat' putaran pertama ini digelar di Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan, Surabaya.
Menurut Ketua Komite Konvensi Rakyat, Gus Solah, dalam debat publik ini, akan diikuti tujuh kandidat pilihan rakyat. Dan tujuh tokoh yang dideklarasikan sebagai bakal capres alternatif hasil Konvensi Rakyat, diharapkan bisa menekan jumlah golput dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres 2014.
"Tujuan kegiatan ini adalah memberikan alternatif kandidat dalam Pilpres 2014. Nanti, acara ini akan digelar di enam daerah, dan Surabaya adalah yang pertama," ujar Gus Solah di sela acara, Minggu (5/1).
Menurut dia, tujuh peserta Konvensi Rakyat itu adalah: Prof. Sofjan Siregar (rektor Islamis University of Europe, Rotterdam, Belanda), DR Anni Iwasaki (WNI aktivis perempuan yang tinggal di Jepang), Ricky Sutanto (pengusaha dan aktivis pemberdayaan masyarakat), Isran Noor (Bupati Kutai Timur), Tony Ardi (mantan aktivis), Rizal Ramli (ekonom, mantan Menko Perekonomian dan Menkeu era Gus Dur), dan Yusril Ihza Mahendra (politisi PBB, Menkumham era Megawati Soekarnoputri dan Mensesneg era SBY).
Gus Solah juga berharap, dengan munculnya tujuh bakal capres alternatif ini, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan tentang siapa yang layak memimpin pemerintahan Indonesia 2014-2019.
Targetnya adalah, menekan jumlah warga yang memilih tidak menggunakan hak pilihnya alias golput yang dalam Pileg dan Pilpres 2014 diperkirakan mencapai 50 persen dari total jumlah pemilih.
"Dengan adanya kandidat alternatif ini, setidaknya yang 50 persen itu, bisa turut memilih berdasar partai berdasar suara hatinya," ujar mantan pasangan Wiranto pada Pilpres edisi 2004 silam itu.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaSebulan Kampanye, Ganjar Ungkap Keluhan Masyarakat Soal Pekerjaan hingga Kelangkaan Pupuk
Ganjar juga mengklaim dirinya banyak tahu tentang problem riil yang dihadapi masyarakat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puluhan Pemantau Pemilu Asing Bakal Cek Pencoblosan Capres dan Cawapres 14 Februari
Kunjungan pemantau pemilu asing itu merupakan program KPU bernama Indonesia's Election Visit.
Baca SelengkapnyaPolres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul
Berdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaFOTO: Kaum Milenial Pendukung Capres dan Cawapres Mendominasi Jelang Debat Keempat Pilpres 2024
Para pendukung tampil dengan semangat yang membara dan kompak mengenakan pakaian kostum yang seragam.
Baca SelengkapnyaGus Yahya Ungkap Belum Ada Capres dan Cawapres Sowan ke PBNU Usai Suara NU Diperebutkan di Pilpres
Gus Yahya tetap mendoakan yang terbaik teruntuk capres-cawapres yang memenangi kompetisi Pilpers 2024.
Baca Selengkapnya8 Kriteria Capres Keuskupan Agung Medan: Bersih dari Pelanggaran HAM
Surat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya