Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tantowi Yahya sarankan Moeldoko ikut konvensi Demokrat

Tantowi Yahya sarankan Moeldoko ikut konvensi Demokrat Pelantikan Letjen TNI Moeldoko. ©2013Rumgapres/Abror Rizki

Merdeka.com - Di saat mayoritas anggota Komisi I DPR setuju dengan latar belakang Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral TNI Moeldoko sebagai calon tunggal Panglima TNI, Tantowi Yahya, dia malah menyarankan agar Moeldoko ikut Konvensi Capres Demokrat.

Politikus Partai Golkar ini menilai, sosok Moeldoko adalah seorang negarawan. Anggapan itu dilihat oleh Tantowi berdasarkan visi dan misi yang dipaparkan mantan Wakasad itu saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai Panglima TNI di Komisi I DPR.

"Kalau diperhatikan secara seksama visi dan misi yang di paparkan pak Moeldoko, bapak tidak cocok menjadi Panglima TNI, Pak Moeldoko lebih cocok ikut Konvensi Demokrat," jelas Tantowi saat menghadiri uji kepatutan dan kelayakan di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/8).

Wasekjen Partai Golkar ini menyatakan bahwa Moeldoko adalah seorang yang sangat negarawan. Dia berpendapat, jabatan sebagai Panglima TNI kurang cocok untuk mantan Pangdam Siliwangi tersebut.

"Dilihat dari figur, bapak ini negarawan sekali. Makanya saya bilang bapak lebih cocok ikut konvensi," imbuhnya.

Menanggapi usulan Tantowi, Moeldoko pun hanya terlihat tersenyum dan tak membalas komentar Tantowi itu.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Salaman dengan AHY, Moeldoko: Namanya Rekan Satu Kabinet
Usai Salaman dengan AHY, Moeldoko: Namanya Rekan Satu Kabinet

Ini kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye
Moeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye

Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR
Moeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR

Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Moeldoko soal Presiden Boleh Kampanye & Memihak: Hukum Jangan Diukur Pakai Perasaan
Moeldoko soal Presiden Boleh Kampanye & Memihak: Hukum Jangan Diukur Pakai Perasaan

Moeldoko menjelaskan dalam UU Pemilu sudah diatur bahwa presiden, wakil presiden yang melakukan kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecu

Baca Selengkapnya
Pengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi
Pengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi

Bukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Minta PPATK Selidiki Dana PSN Masuk Kantong ASN-Politikus: Jangan Diam!
Moeldoko Minta PPATK Selidiki Dana PSN Masuk Kantong ASN-Politikus: Jangan Diam!

Moeldoko menekankan instansi terkait tak boleh diam saja apabila ada praktik korupsi.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif

Moeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Reaksi AHY soal Moeldoko Tak Hadiri Pelantikan di Istana
Reaksi AHY soal Moeldoko Tak Hadiri Pelantikan di Istana

Moeldoko dan Demokrat sempat memanas beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya