Politikus Golkar: Milenial Banyak yang Berkarya untuk Bangsa Indonesia
Merdeka.com - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyesalkan aksi demonstransi yang merusak halte TransJakarta. Mega pun mempertanyakan sumbangsih milenial untuk negara yang terlihat hanya bisa berdemo saja.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono berpendapat banyak juga milenial yang berprestasi dan berkarya untuk Indonesia. Dia berharap milenial ikut berperan membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Omnibus Law.
"Milenial Indonesia banyak yang telah berbakti dan berkarya bagi bangsa dan negara. Untuk itu, kita berharap para milenial lainnya bisa mengikuti jejak mereka," kata Dave saat dihubungi, Kamis (29/10).
Dia menambahkan, demo dibolehkan di dalam negara demokrasi. Setiap orang pun berhak menyatakan pendapatnya asal sesuai aturan. Tetapi, yang demo jangan langsung teriak menolak tanpa mengerti apa isinya.
"Cuma mereka itu sudah ditunggangi menyebabkan kerusuhan sehingga menjadi ricuh," ucapnya.
Anggota Komisi I ini menambahkan, masih banyak juga mahasiswa yang mengerti Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mahasiswa yang dianggap ricuh pun tidak mewakilkan semua.
"Itu kan hanya sekelompok mahasiswa, itu kan juga tidak merefleksikan seluruh mahasiswa Indonesia, yang mengerti pada isi Omnibus Law itu juga banyak, juga melakukan edukasi kepada masyarakat secara luas," kata dia.
"Banyak juga generasi milenial yang mendukung dan mengerti terhadap UU Omnibus Law tersebut," pungkasnya.
Diberitakan, Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memanjakan kaum milenial. Sebab, dia mempertanyakan apa sumbangsih generasi muda kepada negara.
"Anak muda kita haduh saya bilang sama Presiden jangan dimanja dibilang generasi kita generasi milenial saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi minelial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa virtual tanpa harus bertatap langsung," kata dia dalam sambutannya saat peresmian kantor DPD-DPC PDIP secara virtual, Rabu (28/10).
Mega kemudian menyebut perilaku generasi milenial hanya demo saja hingga merusak fasilitas publik. Dia kesal fasilitas publik yang dirusak karena aksi demo beberapa pekan lalu.
"Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini masak hanya demo saja, nanti saya di bully saya gak peduli hanya demo saja, ngerusak apakah ada di dalam aturan berdemo di izinkan karena ketika reformasi kita masuk ke alam demokrasi, Ya. Tapi adakah aturannya bahwa untuk merusak, enggak ada," tegasnya.
Presiden kelima RI ini meminta bagi masyarakat yang protes bisa ke DPR. Sehingga aspirasi tersalurkan tanpa merusak fasilitas.
"Saya bilang kepada mereka yang mau demo demo ngapain sih kamu demo-demo, kalau enggak cocok pergi ke DPR, itu ada namanya rapat dengar pendapat itu terbuka bagi aspirasi," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu
Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
Baca SelengkapnyaGanjar Tutup Debat Capres: Rakyat Dikecewakan Pemimpin dan Lawan Politik Dinasti
Ganjar mengatakan, rakyat Indonesia sudah sering dikecewakan oleh para pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPertanyaan tentang Pemilu dan Jawabannya, Tambah Wawasan sebelum Memilih
Sebagai warga negara Indonesia yang demokratis, Anda tentu ingin mengetahui lebih banyak tentang pemilu, apalagi jika Anda adalah pemilih baru.
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaGabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaCiri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya
Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca Selengkapnya