Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sutan: Kesaksian Hasyim tak terkait Partai Demokrat

Sutan: Kesaksian Hasyim tak terkait Partai Demokrat

Merdeka.com - Mujahiddin Nur Hasyim, adik kandung terdakwa kasus suap Wisma Atlet M Nazaruddin, mengungkapkan ada uang dari Grup Permai sebesar Rp 105 miliar untuk pemenangan Anas di Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.

Terkait kesaksian itu, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menegaskan, kesaksian Hasyim tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat. "Mengalir ke orang-orang tertentu silakan, mungkin kebetulan bermasalah. Ini gak ada kaitannya dengan Demokrat," ujar Sutan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, (7/3).

"Demokrat nggak ada kaitan dengan kasus-kasus ini, kalau orang per orang silakan, yang penting bukan Partai Demokrat," imbuhnya.

Menurut Sutan, tidak mungkin partai mengurusi perusahaan-perusahaan orang lain. Tidak ada kaitannya antara kongres Demokrat dengan perusahaan yang disebutkan sebelumnya.

"Kalau kongres beda, ada panitianya. Ketuanya Ibas, ini gak ada kaitannya. Hidup ini yang santai-santai sajalah," pungkasnya.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta hari ini, Hasyim menerangkan uang group Permai untuk Anas sebesar Rp 70 miliar diantar sebelum kongres digelar. Saat kongres berlangsung, ada dana lagi sebesar Rp 35 miliar digelontorkan dari perusahaan.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AHY: Saya Sebagai Ketum Demokrat Menolak Hak Angket

AHY: Saya Sebagai Ketum Demokrat Menolak Hak Angket

AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu

Baca Selengkapnya
Anies Optimis Cak Imin Mampu Memikat Masyarakat saat Debat Cawapres

Anies Optimis Cak Imin Mampu Memikat Masyarakat saat Debat Cawapres

Menurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Bicara Kecurangan Pemilu di Sidang MK: Titik Klimaks yang Menggerogoti Fondasi Demokrasi

Anies Bicara Kecurangan Pemilu di Sidang MK: Titik Klimaks yang Menggerogoti Fondasi Demokrasi

Anies meminta Hakim MK untuk mengoreksi dugaan kecurangan selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan

Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan

Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Buka Peluang Gugat Hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi

Anies Baswedan Buka Peluang Gugat Hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi

Terkait wacana hak angket, Anies menyerahkan kepada NasDem, PKS dan PKB.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Anies Kampanye di Padang: Mau Pilih yang Didukung Konglomerat atau Rakyat?

Anies Kampanye di Padang: Mau Pilih yang Didukung Konglomerat atau Rakyat?

Prinsipnya membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang lemah.

Baca Selengkapnya