Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Surya Paloh Nilai Spanduk Fotonya yang Serang Jokowi sebagai Dagelan

Surya Paloh Nilai Spanduk Fotonya yang Serang Jokowi sebagai Dagelan anies baswedan bertemu surya paloh. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Ketua Umum NasDem Surya Paloh tampak malas menanggapi beredarnya spanduk fotonya yang mengkritik Omnibus Law. Dalam spanduk itu, terdapat juga foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Paloh menyatakan spanduk tersebut seharusnya tidak perlu dipercaya. Spanduk yang menyudutkannya itu dinilai sebagai bagian realitas kehidupan berpolitik.

"Poster begitu saja kamu percaya. Itu lah hidup," katanya, usai bertemu Pengurus Pusat Golkar, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (9/3).

Dalam spanduk itu ada foto Surya Paloh dan Jokowi. Spanduk bertuliskan 'NasDem menolak Omnibus Law, Jokowi Pengkhianat'. Disebar di sejumlah kota besar, termasuk Jakarta.

Dia pun enggan mengomentari siapa yang bermain di balik hadirnya poster demikian. Dia bahkan menegaskan bahwa poster tersebut tersebut sebagai dagelan.

"Klarifikasi pastilah itu entah siapa yang main-main dagelan seperti itu," tukas dia.

Tindakan Pengecut

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya gerah dengan munculnya spanduk-spanduk provokatif yang mengatasnamakan partainya dengan menyerang Presiden Joko Widodo. Pasalnya dalam spanduk yang tersebar di beberapa kota itu selalu menyertakan gambar Surya Paloh dan Jokowi.

Dia mengatakan, pihaknya menemukan adanya spanduk provokatif itu di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bali dan Banten.

"Spanduknya sempat muncul di beberapa tempat, yaitu di Jakarta, Banten dan Bali," katanya, Sabtu (7/3) malam.

Willy mengakui, pihaknya cukup kaget dengan adanya spanduk provokatif yang menyerang Presiden Jokowi itu. Apalagi, dalam spanduk itu bertuliskan Partai NasDem menolak Omnibus Law, dan menyebut Presiden Jokowi sebagai pengkhianat.

"Soal Omnibus Law, Fraksi Partai NasDem di DPR RI paling terdepan mendukung. NasDem lah yang pasang badan terdepan untuk Omnibus Law," tambahnya.

Terkait dengan munculnya spanduk provokatif itu, disebutnya sebagai upaya adu domba antara Partai NasDem dengan Jokowi. Apalagi, spanduk tersebut muncul pertama kali di Jakarta, namun saat diketahui langsung diturunkan.

"Itu adalah tindakan pengecut. Maksudnya mungkin hendak menolak Omnibus Law, tapi pakai nama orang lain, itu pengecut namanya," tegasnya.

Bagi Willy, bukan materinya benar atau salah yang menjadi persoalan. Sikap menolak atau mendukung sesuatu itu hal biasa di alam demokrasi saat ini. Namun mencatut nama pihak lain dan tidak jantan dalam menyatakan sikap diri, itulah yang menjadi soal utamanya.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengambil langkah hukum terkait dengan upaya provokasi tersebut. Selain itu, pihaknya kini juga tengah melakukan penelusuran, siapa aktor dibalik pemasangan spanduk provokatif tersebut.

"Kita akan telusuri siapa aktor dibalik ini semua. Selain itu kita juga akan siapkan upaya hukum," tandasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Surya Paloh: Saya ingin Jadi Jembatan untuk Semua

Jokowi Bertemu Surya Paloh: Saya ingin Jadi Jembatan untuk Semua

Jokowi menegaskan, salah satu isi pertemuan dengan Surya Paloh adalah pembicaraan mengenai politik.

Baca Selengkapnya
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Bertemu Jokowi di Istana Sore Ini, Bahas Apa?

Surya Paloh Bertemu Jokowi di Istana Sore Ini, Bahas Apa?

Sahroni memastikan Surya Paloh sendirian. Mereka bertemu di Istana.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sinyal NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju?

Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sinyal NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju?

Pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh digelar di Istana.

Baca Selengkapnya