Merdeka.com - Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Jurusan Statistika Unpad merilis angka golongan putih (Golput) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Hasilnya cukup tinggi, prosentase mencapai 32,2 persen.

"Jika pemilih Pilgub Jabar mencapai 32,5 juta orang (DPT), ada sekitar 10 juta orang yang tidak menggunakan hak pilihnya," kata Kepala PK2S Toni Toharudin, dalam jumpa persnya di Bandung, Selasa (19/2).

Dalam survei sebelumnya pada Desember tahun lalu, pemilih golput tersurvei sebesar 20,84 persen. "Hasil survei menunjukkan peningkatan cukup signifikan," ujarnya.

Angka golput besar itu, menurut dia, berasal dari rendahnya partisipasi di Kota Bekasi sebesar 8,5%, disusul Kabupaten Bekasi 7,6% dan Kabupaten Bogor 7,1%. Sedangkan yang paling rendah adalah Kota Sukabumi 0,5% dan Sumedang 1,5%.

Menurut hasil survei, pemilih golput adalah mereka yang berusia 32 tahun ke bawah. "Mereka kebanyakan orang yang melek informasi, dan mengikuti perpolitikan yang berkembang," ungkapnya.

Misalkan, kasus yang mendera PKS soal suap kasus daging impor sapi, partai pengusung Ahmad Heryawan ini memang kemudian tidak dipilih. Namun mereka bukan berarti mengalihkan perhatian.

"Banyak pemilih yang cenderung golput ketimbang mengalihkan suara ke calon lain," jelasnya.

Disebutkan dia, kebanyakan pemilih yang memilih golput karena janji-janji yang ditawarkan 5 pasang calon sulit direalisasi. "Mereka menganggap siapa pun calonnya tidak akan membawa perubahan Jawa Barat," katanya.