Survei PolMark: Prabowo Masih Berpeluang Kalahkan Jokowi
Merdeka.com - Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah 'dihukum' rakyatnya. Karena lima tahun memimpin, masih gagal membenahi ekonomi Indonesia.
Dasar statement Eep adalah hasil survei yang digelar lembaganya di bulan Oktober 2018 hingga Febuari 2019 di 73 Dapil se-Indonesia: Elektabilitas Jokowi ternyata masih di bawah 50 persen.
Hal ini lebih disebabkan pada persoalan ekonomi yang belum menyentuh sepenuhnya. Seperti misalnya perbaikan ekonomi yang masih 18,5 persen, masalah lapangan pekerjaan (15,8 persen), dan perbaikan jalan (13,9 persen).
"Kesimpulan umum yang bisa dibuat, setelah dilihat data di 73 Dapil adalah, ternyata Pilpres jauh lebih ketat dibandingkan yang diramalkan oleh para peramal di media massa," kata Eep dalam rilis hasil surveinya yang dikemas dengan Forum Pikiran, Akal, dan Nalar yang digelar PAN di Surabaya, Selasa (5/3).
Memang betul, masih kata Eep, masih ada undecided voters yang mencapai 33,8 persen. "Mereka yang belum ketahuan pilihannya, atau yang belum menentukan pilihannya tetapi lihatlah data ini, 73 Dapil ini sudah mencakup 92,9 persen pemilih (DPT: 172,008,099)," tegasnya.
survei polmark pilpres 2019 ©2019 Merdeka.com/istimewa
Itu artinya (92,9 persen), kata Eep, hampir seluruh pemilih sudah tercakup dalam survei PolMark Indonesia. Namun ternyata, elektabilitas petahana masih di bawah 50 persen. "Benar bahwa 02 (Prabowo-Sandi) masih tertinggal (25,8 persen), tapi pertarungan belum selesai karena masih ada 33,8 persen undecided voters," sambungnya.
Dari catatan PolMark, selama 10 tahun berkiprah dalam berbagai riset politik elektoral, baik Pilkada maupun Pilpres, kata Eep, "Jika ada petahanan memiliki elektabilitas yang masih jauh di bawah angka 50 persen pada saat pertarungan tengah berlangsung, maka, artinya para pemilih atau warga sedangkan menghukum yang bersangkutan (petahana)," nilainya.
Hukuman paling ringan, menurut Eep, adalah masih cukup besarnya angka undecided voters. "Hukuman yang lebih berat adalah kalau tidak dilakukan sesuatu oleh yang bersangkutan, maka pada saatnya (coblosan), hukuman berlanjut dengan tidak memilih yang bersangkutan," katanya memperingatkan.
Klaim Data Sahih
Kembali suami Sandrina Malakiano ini memperingatkan, bahwa data survei yang diperoleh PolMark mulai Oktober 2018-Febuari 2019 ini, status Jokowi masih presiden dan sudah 'kampanye' selama lima tahun dengan bekerja melayani rakyat.
"Jadi dengan demikian, data hukuman dari warga negara tadi cukup sahih untuk dikalimatkan, untuk disampaikan: inilah datanya," kata dia.
Lihat juga berita tentang Prabowo Subianto di Liputan6.com
survei polmark pilpres 2019 ©2019 Merdeka.com/istimewa
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 40,4 persen dengan pemilih mantap atau tidak akan berubah saat coblosan sekitar 31,5 persen, sedangkan Prabowo-Sandi mencapai 25,8 persen dengan pemilih mantap sekitar 20,5 persen, dan undecided voters mencapai 33,8 persen.
"Jadi kalau mau ambil positifnya, karena yang ada di hadapan saya adalah para petarung, masih ada 48 persen yang sesungguhnya masih diperebutkan untuk Pilpres 2019," katanya sembari menyebut data pemilih yang disurvei PolMark Indonesia.
Selebihnya, Eep menyarankan, dengan kondisi seperti ini, sebetulnya sang penantang yaitu Prabowo-Sandi memiliki peluang menang dengan catatan mampu merebut undecided dan swing voters. "Rentang waktu yang cukup panjang dari 73 survei, barang kali bisa menjadi catatan, data ini masih harus kita diskusikan karena bisa berkembang," saran Eep.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Poltracking Ungkap Basis Pemilih NU Paling Banyak ke Prabowo, Ganjar Turun dan Anies Stabil
Tren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda
Menurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Survei Indikator Politik: Faktor Jokowi Bikin Elektabilitas Prabowo Terkatrol
Indikator Politik mencatat adanya Jokowi effect dalam melesatnya elektabilitas Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pede Setelah Lihat Hasil Survei: Kita Tidak Akan Dua Putaran
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto optimistis bisa menang Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Debat Pilpres Lawan Jokowi: Penuh Rasa Kekeluargaan dan Terhormat
Menurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca Selengkapnya