Surat Suara 7 Kontainer, Politikus PDIP Sebut Andi Arief Alihkan Isu Tes Baca Alquran
Merdeka.com - Politikus muda PDI Perjuangan, Ramond Dony Adam, bereaksi terhadap pernyataan Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang menyerang membabi buta setelah ketahuan menyebar hoaks tentang kontainer berisi kertas suara pemilu.
Setelah KPU membongkar bahwa tak benar ada kertas suara di dalam 7 kontainer di Tanjung Priok, Andi Arief berusaha 'ngeles'. Bahkan di salah satu pernyataannya, Andi Arief menyerang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dengan menyebutnya 'buta'.
Menurut Dony, sapaan akrab caleg PDIP untuk provinsi Aceh dapil 1 itu, Andi Arief terkesan berusaha menjadikan isu kontainer kertas suara itu untuk mengalihkan suatu masalah besar. Yakni isu tes membaca Alquran dari Ikatan Dai Aceh, yang dihindari Prabowo-Sandiaga.
"Saya rasa dia sedang mencoba mengalihkan isu tes baca Alquran agar bergeser ke isu kontainer yang berisikan kertas suara," kata Dony dalam keterangan di Jakarta, Kamis (3/1) malam.
Sebab, baginya, Andi Arief tak ada urusan dengan kertas suara. Dony pun mengingatkan pemilu 2009 di mana saat itu, PD berhasil mendongkrak suara sampai 300 persen. Banyak pengamat dan akademisi yang sampai sekarang menilai bahwa pemilu 2009 diduga penuh dengan kecurangan yang dikemas sedemikian rupa.
"Saya yakin dia sedang berhalusinasi dengan masa lalunya. Ini sama saja seperti memercik air di dulang, terkena muka sendiri," ucap Dony.
Dony menyatakan bahwa daripada menyebar hoaks, jauh lebih baik Andi Arief memikirkan bagaimana cara menaikkan elektabilitas partainya dengan cara yang benar. Kalaupun bicara di ranah publik seperti media sosial, seharusnya Andi menyampaikan hal positif.
"Mari membangun politik yang berkeadaban dengan penuh kegembiraan, jangan malah ciptakan politik dengan cara yang bisa melanggar hukum," kata dia.
Sebagai generasi muda, Dony menilai cara-cara Andi Arief demikian justru mengarahkan negara ke gerbang kehancuran. Jangan sampai karena tak lagi di lingkaran kekuasaan, ada pihak yang menghalalkan segala cara, termasuk menyebar hoaks, untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah.
"Cara demikian tak elegan, tak sesuai aturan dan demokrasi yang berlaku, cenderung asal-asalan," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSeolah tak rela berpisah, prajurit Kowad TNI sekaligus ajudan wanita ini menangis melepas sosok Letjen TNI Arif Rahman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bendera Nasdem di markas Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tiba-tiba diturunkan seorang pria yang mengaku kecewa dengan sikap partai itu.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaKoorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Dadang Arief sedih harus meninggalkan Kodam III/Siliwangi, namun lebih sedih ketika melihat Persib kalah terus.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaMenurut Herzaky, jika negara memanggil AHY selalu siap memenuhi panggilan itu.
Baca SelengkapnyaAHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca Selengkapnya