Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suara partai Islam meningkat, tren sekularisasi terhenti?

Suara partai Islam meningkat, tren sekularisasi terhenti? PKB PKS PPP. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Tren merosotnya perolehan suara partai Islam atau berbasis massa Islam terjadi dari dua pemilu terakhir, 2004 dan 2009. Pada 2004, total perolehan suara partai Islam atau berbasis massa Islam adalah sebanyak 37 persen.

Perolehan suara itu masih kalah dari perolehan perolehan partai nasionalis (Golkar, PDIP dan Demokrat) sebesar 45 persen. Sementara pada 2009, total kekuatan partai Islam atau berbasis massa Islam  turun menjadi 22 persen.

Merujuk pada hasil hitung cepat Pemilu 2014 yang dirilis sejumlah lembaga, gabungan suara partai Islam atau berbasis massa Islam justru mengalami kenaikan. Setidaknya gabungan suara PKS , PPP , PAN dan PKB mencapai perolehan suara 30 persen lebih.

Jika melihat ke belakang, kekuatan terbesar partai Islam atau berbasis massa Islam dicapai pada pemilu demokratis pertama tahun 1955. Dipimpin Partai Masyumi, perolehan partai Islam atau berbasis massa Islam mencapai 44 persen. Namun angka ini masih di bawah partai nasionalis yang menjadi kekuatan terbesar saat itu.

Hasil studi Mujani, Liddle dan Ambardi menunjukkan walaupun mayoritas pemilih Indonesia beragama Islam (88 persen), total perolehan suara partai Islam atau berbasis massa Islam tidak menggambarkan mayoritas tersebut. Mereka menyebut telah terjadi tren sekularisasi elektoral bagi pemilih Islam di Indonesia.

Dalam Kuasa Rakyat (2012), Liddle dkk berpendapat ada beberapa alasan terjadinya sekularisasi elektoral tersebut. Pertama, secara umum tidak ada diferensiasi program yang ditawarkan partai Islam atau berbasis massa Islam dibanding partai lain. Kedua, diskursus politik pasca-reformasi tidak lagi mengedepankan perdebatan ideologi Islam dan nasionalis/sekular. Ketiga, karena rasionalitas pemilih yang semakin tinggi.

Namun, dengan hasil perolehan suara partai Islam atau berbasis massa Islam yang meningkat di Pemilu 2014, apakah tren sekularisasi elektoral itu berarti terhenti? Tentu perlu riset lebih mendalam untuk membuktikan hal ini.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi

Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi

Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP

Survei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP

LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024

Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024

Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Sidang di MK, Sederet Tudingan Kubu Anies-Cak Imin kepada Jokowi di Pilpres untuk Langgengkan Kekuasaan

Sidang di MK, Sederet Tudingan Kubu Anies-Cak Imin kepada Jokowi di Pilpres untuk Langgengkan Kekuasaan

Selain itu, terjadi manipulasi pilihan pemilih yang bertujuan untuk mengarahkan untuk mengubah pilihan.

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia

Airlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia

Fenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu

Baca Selengkapnya
Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024

Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024

Loyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya