Strategi Partai Ummat Gerus Suara 'Partai Islam' Termasuk PAN
Merdeka.com - Partai Ummat optimis mampu mengambil hati rakyat untuk memenangkannya di Pemilu 2024 mendatang. Terlebih terhadap suara-suara dari partai Islam lainnya termasuk suara dari Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kita berjuang untuk lebih besar dari itu. InsyaAllah tidak terlalu melihat hal-hal yang kecil, insyaAllah," kata Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi, saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (01/01).
Ridho mengatakan, untuk merebut hati rakyat, Partai Ummat sudah mempersiapkan strategi. Salah satunya, dengan memperkuat konsolidasi baik internal maupun eksternal.
Dia mengatakan, Partai Ummat akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) untuk merapatkan dan memperkuat barisan menuju Pemilu 2024.
"Insyallah kita mulai dengan konsolidasi nasional kita akan melakukan Rakernas mohon doanya InsyaAllah bulan depan, tempatnya juga InsyaAllah di sini (Asrama Haji Pondok Gede)," ucapnya.
"Program pertama tentu kita fokus pada pencalegan dan juga nanti pilkada dan juga pencapresan," tambah Ridho.
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja menyatakan Partai Ummat lolos menjadi partai politik peserta Pemilu 2024. Setelah sebelumnya, dinyatakan tidak memenuhi syarat verifikasi faktual.
Partai Ummat pun menjadi peserta Pemilu 2024 dengan nomor urut 24.
Safari Politik
Ridho Rahmadi menyatakan akan segera memanaskan mesin partainya untuk menuju Pemilu 2024. Dia mengatakan, Partai Ummat akan menggelar roadshow silaturahmi dengan menyambangi partai politik lainnya.
"Kita akan roadshow silaturahim, kemarin sudah kita diskusikan hal tersebut nanti akan kita matangkan dulu suara internal, nanti kita akan datang ke partai lain juga ormas dan kelompok masyarakat lain," kata Ridho, saat ditemui, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (01/01).
Ridho menyebut, Partai Ummat membutuhkan 'teman' agar kuat dalam menghadapi kontestasi demokrasi di 2024 mendatang. Bahkan, dia menyampaikan Partai Ummat akan mendatangi juga partai yang sempat menjegal proses verifikasi di KPU.
"Jadi kita butuh teman sebanyak-banyaknya. Dengan siapapun semua yang ingin melihat keadilan tegak di negeri ini," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua MUI Usul Gelar Silaturahmi Nasional Tokoh Politik Usai Pemilu 2024
Hal tersebut dilakukan saat momentum bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaKampanye Akbar Pemilu 2024 Dimulai 21 Januari-10 Februari, Begini Aturan Mainnya
KPU bersama perwakilan tim pasangan capres-cawapres dan perwakilan partai politik sedang membahas soal zona kampanye.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnya4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya