Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal RUU Pemilu, PKB ikut pemerintah atau oposisi? 'Lihat nanti'

Soal RUU Pemilu, PKB ikut pemerintah atau oposisi? 'Lihat nanti' daniel johan. ©istimewa

Merdeka.com - Fraksi partai politik di DPR RI tengah melakukan lobi dalam pembahasan revisi UU Pemilu. Satu pasal yang paling bikin alot adalah tentang besaran presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.

20 Juli akan menjadi ajang penentuan keputusan RUU Pemilu dalam rapat paripurna. Lima partai pendukung pemerintah solid ingin ambang batas capres 20-25 persen. Hanya dua partai yang membelot, yakni PAN dan PKB. Keduanya ingin ambang batas dihapuskan.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan ingin berada di tengah antara keinginan partai oposisi dan pendukung pemerintah. PKB usul, presidential threshold sebesar 10-15 persen.

"Kita ingin menjembatani partai pemerintah dengan yang non pemerintah," kata Wasekjen PKB Daniel Johan saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/7).

Daniel mengatakan, PKB tak ingin penentuan RUU Pemilu dilakukan dengan mekanisme voting. Voting dapat terjadi, sebab Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN ingin presidential threshold dihapus. Tapi PDIP, Golkar, NasDem, Hanura dan PPP ingin 20-25 persen.

Daniel menegaskan, PKB masih bisa berubah dari angkat saat ini yang diinginkan yakni 10-15 persen. Tapi dia tak mau mengungkap, apakah perubahan PKB nanti merapat ke kubu oposisi atau pemerintah.

"Kita lihat tanggal 20 nanti pas paripurna, tetapi niat kita baik, agar terjadi musyawarah mufakat," jelas Daniel.

Dia akui bukan tidak mungkin akan terjadi voting dalam pengambilan keputusan RUU Pemilu. Sehingga saat ini, PKB terus melakukan lobi kepada partai-partai. Soal keputusan merapat kemana tanggal 20 itu, dia menolak membocorkan.

"Kita lihat nanti," singkat Daniel sembari tertawa.

"Semua pihak (termasuk Muhaimin Iskandar), terlibat (lobi RUU Pemilu)," tutup dia.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali

UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali

Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).

Baca Selengkapnya
PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah

PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah

Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Ini Perolehan Suara PSI dan PPP di Pemilu 2024

Mengejutkan, Ini Perolehan Suara PSI dan PPP di Pemilu 2024

KPU mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara partai politik Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April

Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April

Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Perludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada

Perludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada

Banyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.

Baca Selengkapnya