Merdeka.com - Poltracking Indonesia membuat simulasi kontestasi Pilpres 2024. Poltracking membuat skenario terbentuk tiga poros di Pilpres 2024.

Salah satu simulasinya mengasumsikan PDI Perjuangan berkoalisi dengan Gerindra dan PKB. Sementara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu Golkar, PPP dan PAN mengusung sendiri. Koalisi ketiga NasDem bekerjasama dengan PKS dan Demokrat.

"Poros satu dengan dukungan KIB, Ganjar Pranowo berpotensi didorong sebagai kandidat calon presiden," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei di Jakarta, Rabu (31/8).

Poltracking mencatat kandidat cawapres kuat dari KIB ada Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Ridwan Kamil.

Sementara, koalisi Gerindra, PKB dan PDIP memiliki kandidat capres Prabowo Subianto dan cawapresnya Puan Maharani.

Poros NasDem, Demokrat dan PKS memiliki capres potensial Anies Baswedan dengan cawapres AHY dan Khofifah Indar Parawansa.

Poltracking membuat empat simulasi pertarungan tiga poros. Simulasi pertama Ganjar-Airlangga melawan Prabowo-Puan dan Anies Khofifah. Hasilnya Ganjar-Airlangga mengantongi suara 24,7 persen, Prabowo-Puan 18,4 persen, dan Anies-Khofifah 14,8 persen.

Simulasi kedua, Ganjar-Sandiaga dengan suara 27,6 persen menang melawan pasangan Prabowo-Puan 18,3 persen, dan Anies-AHY 18,3 persen

Simulasi ketiga, Ganjar-Ridwan Kamil dengan suara 27,6 persen mengalahkan Anies-AHY 19 persen dan Prabowo-Puan 18,3 persen.

Simulasi terakhir, Ganjar-Erick dengan suara 28,4 persen, mengalahkan Anies-AHY 20,6 persen dan Prabowo-Puan 17,7 persen.

Poltracking menggelar survei pada 1-7 Agustus 2022 melalui wawancara tatap muka langsung. Survei menggunakan metode pengambilan sample multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1220 responden. Survei memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.