Siasat PDIP hadang Koalisi Merah Putih setelah UU MD3 ditolak
Merdeka.com - Tidak dikabulkannya permohonan uji materi terhadap Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak bisa otomatis menduduki kursi ketua DPR. Namun, partai banteng itu tidak mau menyerah begitu saja.
Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon menyatakan pihaknya masih merasa optimis dapat merebut kursi ketua atau pimpinan DPR, kendati menurut Tata Tertib DPR, pemilihan dilakukan melalui sistem paket, yang harus diajukan lima fraksi. Padahal koalisi PDIP hanya berisi empat fraksi bersama PKB, NasDem dan Hanura.
"Kita masih optimis dengan UU MD3 yang dibuat sekarang masih berpeluang menempati posisi ketua DPR," ujar Effendi Simbolon di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/9).
Sementara di sisi lain, Koalisi Merah Putih, sudah siap dengan sistem paket pemilihan pimpinan DPR. Sebab, mereka sudah beranggotakan 5 fraksi, yakni Gerindra, Golkar, PPP, PKS dan PAN.
Berikut siasat PDIP menghadang Koalisi Merah Putih dalam pemilihan pimpinan DPR:
PDIP dorong NasDem protes Tatib DPR
Siasat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini ?meminjam tangan? rekan koalisinya, Partai NasDem, yang tidak ikut serta dalam pembahasan Tata Tertib DPR yang salah satunya berisi mekanisme pemilihan pimpinan. NasDem tidak ikut serta karena pembahasan dilakukan pada DPR periode 2009-2014.Ketua DPP PDIP, Trimedya Panjaitan mengungkapkan, anggota DPR dari Partai NasDem sudah menyusun rencana untuk mementahkan kembali Tata Tertib DPR lantaran mereka tidak terlibat dalam pembahasannya."Yang kami sudah dengar kawan-kawan dari NasDem juga meminta tata tertib ini diulang karena mereka tidak terlibat, karena mereka baru dilantik besok (hari ini) dan mereka meminta itu dibahas ulang," kata Trimedya di Gedung DPR kemarin."Saya kira itu yang akan menarik, yang akan seru nanti setelah pelantikan," tutur Trimedya.
PDIP yakin ada parpol KMP yang kabur
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon yakin bahwa dari enam parpol Koalisi Merah Putih akan ada satu partai yang kabur. Karena sistem paket pimpinan DPR hanya lima, sehingga mau tidak mau satu fraksi bakal kabur."Bisa saja masih yang sekarang tadinya mereka 6 jadi 5 bisa saja, restruktur posisi lagi, itu akan mengganggu juga," tegas Effendi di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.Menurut dia, akan ada satu parpol yang tidak terima masuk dalam paket pimpinan DPR. Dengan demikian, koalisi Jokowi-JK akan mendapatkan teman baru untuk bisa bertarung di paket pimpinan DPR."Sekarang lima atau enam ada di sana, kan enam bisa saja keluar satu, posisi tidak aman dia keluar. Saya tidak menyebut mana yang dimaksud, tapi bisa saja masuk satu akhirnya kelebihan kalau persis lima memang," imbuhnya.
PDIP dekati PPP, PAN dan Demokrat
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan mengaku, sampai dengan pemilihan pimpinan DPR dan MPR, Koalisi Indonesia Hebat masih berharap ada partai lain yang mendekat, utamanya dari tiga partai yakni Partai Demokrat, PPP dan PAN untuk memperkuat posisi di parlemen."Sampai dengan menjelang pemilihan pimpinan DPR dan MPR, kami masih mengharapkan ada koalisi yang akan masuk ke PDI Perjuangan. Kita mengharapkan 3 partai itu yang paling mungkin masuk ke PDI Perjuangan, Demokrat, PPP sama PAN," tutup Trimedya di Gedung DPR kemarin.Komunikasi politik, lanjut Trimedya, terus dilakukan PDI Perjuangan ke partai-partai lain di luar Koalisi Indonesia Hebat. Komunikasi utamanya dilakukan oleh Puan Maharani, Surya Paloh dan Jusuf Kalla.
PPP respons baik Koalisi Jokowi
Rencana pendekatan politik yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap partai lain terkait pemilihan kursi pimpinan DPR mendapat sinyal positif. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan terbuka terhadap ajakan dari Koalisi Indonesia Hebat."Kita posisinya belum jelas. Secara jumlah kursi nasional PPP masuk urut delapan, tapi di KMP kita nomor enam. (Peluang dapat kursi pimpinan) Kita masih berunding dengan KMP," ucap Sekjen PPP M Romahurmuziy di Gedung DPR kemarin.Romi, sapaan akrabnya, mengaku kemungkinan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat sangat terbuka, terlebih lagi saat ini koalisi yang dimotori oleh PDIP, PKB, Hanura dan NasDem tersebut sedang mencari partai lain untuk memperkuat posisinya di parlemen."Sebagai sebuah komunikasi PPP tidak menutup diri dengan partai manapun. Politik itu tidak ada yang tidak mungkin kalau ditanya mungkin atau tidak, ya mungkin saja. Sampai saat ini komunikasi teknis di KMP belum ada. Apakah kita di pimpinan dewan atau MPR," imbuhnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPDIP Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait
Hasto mengingatkan menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan.
Baca SelengkapnyaUngkit Saham Bir di DKI Rp1 Triliun, Anies: Belum Dijual, Semoga Tahun Ini Ketua DPRD Koalisi Kita
Diketahui Ketua DPRD DKI saat ini adalah Prasetio Edi, politikus PDI Perjuangan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Partai Pemenang Pemilu 2019, Lengkap dengan Persentasenya
Pantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaKPU Siap Buka-bukaan dengan Komisi II DPR Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu
RDP dengan Komisi II kemungkinan baru akan digelar setelah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCurhat Penuh Semangat Pria 80 Tahun Depan Mahfud, Sejak Belum Sunat Sudah Gabung PDI
Pengakuan pria usia kepala 8 yang sudah bergabung bersama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sejak belum sunat di depan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.
Baca SelengkapnyaPKS Terbuka Koalisi dengan PDIP di Putaran Kedua
PKS tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDIP dan partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRatusan Kader PDIP di Majalengka Mundur, Hasto: Biasa Dinamika Partai
Ratusan kader ini mengikuti langkah politik yang diambil Maruarar Sirait.
Baca Selengkapnya