Serangan Agun ke Ical kembali mau nyalon ketum Golkar
Merdeka.com - Kondisi di internal Partai Golkar kian memanas jelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas). Apalagi Aburizal Bakrie (Ical) yang saat ini menjabat ketua umum bakal kembali mencalonkan diri di Munas nanti.
Sejumlah kader partai berlambang pohon beringin tak setuju jika Ical kembali maju mencalonkan diri menjadi penguasa partai yang identik dengan warna kuning itu. Salah satu alasannya, agar regenerasi di Golkar bisa berjalan.
Adalah Agun Gunandjar Sudarsa, salah seorang kader Golkar yang rajin mengkritik rencana pencalonan Ical. Agun bahkan tak segan-segan menyatakan menolak pencalonan Ical.
Menurut mantan Ketua Komisi II DPR periode 2009-2014 ini menyatakan, Munas harus melahirkan orang-orang baru yang mampu membawa perubahan bagi Golkar.
Dalam sejumlah kesempatan, kritikan pedas dilontarkan Agun terhadap rencana pencalonan Ical. Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com;
Munas Golkar 30 November, Agun sebut desain Ical menang aklamasi
Rapimnas Partai Golkar di Yogyakarta akhirnya memutuskan pelaksanaan Munas dilaksanakan 30 November 2014. Waktu pelaksanaan tersebut lebih cepat dari keputusan DPP Golkar sebelumnya yang menyatakan Munas dilaksanakan Januari 2015.Sebelum Rapimnas memutuskan hal itu, fungsionaris Golkar Agung Gunandjar sudah memprediksinya. Agun menilai, dari awal ada strategi untuk memenangkan Ical secara aklamasi. Salah satu cara yakni dengan mempercepat Munas semula awal tahun 2015 jadi 30 November."Betul sekali, ini adalah desain lama yang sudah sejak lama pula saya suarakan, kalau ada desain percepatan munas yang diawali rapimnas untuk aklamasi ARB jadi ketum kembali," ujar Agun dalam pesan singkat, Kamis (20/11).Akan tetapi, Agun yakin pemilik suara di Munas yakni DPD I, DPD II dan sayap partai akan berubah pikiran untuk kembali mendukung Ical maju ketua umum. Dia yakin, mereka akan terbuka hatinya untuk tidak memilih kembali Ical jadi ketum.
Agun: Tunggu saja Golkar di bawah 7 persen
Perolehan suara Partai Golkar dalam pemilu mendatang diprediksi kuat bakal merosot jika Ical kembali menjadi ketua umum partai. Sebab, Ical dinilai tidak menorehkan sejarah prestasi selama menjadi ketua umum Partai Golkar."Kalau dia (Ical) maju, tunggu saja Golkar di bawah 7 persen," kata Agun Gunanjar Sudarsa saat dihubungi, Jakarta, Senin (3/11).Menurut Agun, selama kepemimpinan Ical, organisasi atau Partai Golkar diatur dengan seenaknya. Aspirasi-aspirasi dari kader partai tak dianggap oleh Ical.Oleh karena itu, pinta Agun, demi mewujudkan cita-cita partai, Ical disarankan untuk tidak mencalonkan diri sebagai ketua umum partai pada periode yang akan datang."Legowo saja untuk tidak maju," pinta anggota fraksi Golkar ini.
Agun harap Ical legowo kasih jalan kaum muda pimpin Golkar
Agun Gunanjar Sudarsa tegas menolak bila Ical kembali maju dalam bursa pemilihan ketua umum. Dia merasa masih banyak calon pemimpin lebih baik dan muda buat memimpin partai berlambang pohon beringin itu ketimbang Ical."Walaupun banyak dukungan beri kesempatan itu. Ada banyak pemimpin muda dan baru di Golkar," kata Agun usai rapat pleno dini hari di kantor DPP Golkar Slipi Jakarta, Jumat (14/11).Agun menyatakan, dalam sejarah Partai Golkar belum pernah ada ketua umum menjabat selama dua periode. Tokoh-tokoh muda Golkar pun sudah saatnya diberi kesempatan untuk memimpin."Saya berharap tidak maju (Ical). Biar ada regenerasi kepemimpinan," ujar Agun.Agun mengaku sangat berharap Ical mempertimbangkan kembali keinginannya tersebut. Kedewasaan politik Ical diharapkan muncul dalam situasi seperti ini."Harapan kami agar direspon ketua umum dan untuk menyikapinya dengan sikap negarawan," ucap Agun.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin ingin calegnya terpilih, suara AMIN menang di dapil masing-masing
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.
Baca SelengkapnyaPKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.
Baca SelengkapnyaPenunjukan tersebut setalah Golkar mengumpulkan 1.064 kadernya.
Baca SelengkapnyaIsu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPadahal, RUU Masyarakat Adat sudah dibahas selama 15 tahun terakhir
Baca Selengkapnya