Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serangan Agun ke Ical kembali mau nyalon ketum Golkar

Serangan Agun ke Ical kembali mau nyalon ketum Golkar Agun Gunanjar Sudarsa. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kondisi di internal Partai Golkar kian memanas jelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas). Apalagi Aburizal Bakrie (Ical) yang saat ini menjabat ketua umum bakal kembali mencalonkan diri di Munas nanti.

Sejumlah kader partai berlambang pohon beringin tak setuju jika Ical kembali maju mencalonkan diri menjadi penguasa partai yang identik dengan warna kuning itu. Salah satu alasannya, agar regenerasi di Golkar bisa berjalan.

Adalah Agun Gunandjar Sudarsa, salah seorang kader Golkar yang rajin mengkritik rencana pencalonan Ical. Agun bahkan tak segan-segan menyatakan menolak pencalonan Ical.

Menurut mantan Ketua Komisi II DPR periode 2009-2014 ini menyatakan, Munas harus melahirkan orang-orang baru yang mampu membawa perubahan bagi Golkar.

Dalam sejumlah kesempatan, kritikan pedas dilontarkan Agun terhadap rencana pencalonan Ical. Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com;

Munas Golkar 30 November, Agun sebut desain Ical menang aklamasi

Rapimnas Partai Golkar di Yogyakarta akhirnya memutuskan pelaksanaan Munas dilaksanakan 30 November 2014. Waktu pelaksanaan tersebut lebih cepat dari keputusan DPP Golkar sebelumnya yang menyatakan Munas dilaksanakan Januari 2015.Sebelum Rapimnas memutuskan hal itu, fungsionaris Golkar Agung Gunandjar sudah memprediksinya. Agun menilai, dari awal ada strategi untuk memenangkan Ical secara aklamasi. Salah satu cara yakni dengan mempercepat Munas semula awal tahun 2015 jadi 30 November."Betul sekali, ini adalah desain lama yang sudah sejak lama pula saya suarakan, kalau ada desain percepatan munas yang diawali rapimnas untuk aklamasi ARB jadi ketum kembali," ujar Agun dalam pesan singkat, Kamis (20/11).Akan tetapi, Agun yakin pemilik suara di Munas yakni DPD I, DPD II dan sayap partai akan berubah pikiran untuk kembali mendukung Ical maju ketua umum. Dia yakin, mereka akan terbuka hatinya untuk tidak memilih kembali Ical jadi ketum.

Agun: Tunggu saja Golkar di bawah 7 persen

Perolehan suara Partai Golkar dalam pemilu mendatang diprediksi kuat bakal merosot jika Ical kembali menjadi ketua umum partai. Sebab, Ical dinilai tidak menorehkan sejarah prestasi selama menjadi ketua umum Partai Golkar."Kalau dia (Ical) maju, tunggu saja Golkar di bawah 7 persen," kata Agun Gunanjar Sudarsa saat dihubungi, Jakarta, Senin (3/11).Menurut Agun, selama kepemimpinan Ical, organisasi atau Partai Golkar diatur dengan seenaknya. Aspirasi-aspirasi dari kader partai tak dianggap oleh Ical.Oleh karena itu, pinta Agun, demi mewujudkan cita-cita partai, Ical disarankan untuk tidak mencalonkan diri sebagai ketua umum partai pada periode yang akan datang."Legowo saja untuk tidak maju," pinta anggota fraksi Golkar ini.

Agun harap Ical legowo kasih jalan kaum muda pimpin Golkar

Agun Gunanjar Sudarsa tegas menolak bila Ical kembali maju dalam bursa pemilihan ketua umum. Dia merasa masih banyak calon pemimpin lebih baik dan muda buat memimpin partai berlambang pohon beringin itu ketimbang Ical."Walaupun banyak dukungan beri kesempatan itu. Ada banyak pemimpin muda dan baru di Golkar," kata Agun usai rapat pleno dini hari di kantor DPP Golkar Slipi Jakarta, Jumat (14/11).Agun menyatakan, dalam sejarah Partai Golkar belum pernah ada ketua umum menjabat selama dua periode. Tokoh-tokoh muda Golkar pun sudah saatnya diberi kesempatan untuk memimpin."Saya berharap tidak maju (Ical). Biar ada regenerasi kepemimpinan," ujar Agun.Agun mengaku sangat berharap Ical mempertimbangkan kembali keinginannya tersebut. Kedewasaan politik Ical diharapkan muncul dalam situasi seperti ini."Harapan kami agar direspon ketua umum dan untuk menyikapinya dengan sikap negarawan," ucap Agun.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut di Depan Airlangga  dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Cak Imin 'Ancam' Para Caleg PKB: Kalau di Dapil Menang, Tapi AMIN Kalah, Awas!
Cak Imin 'Ancam' Para Caleg PKB: Kalau di Dapil Menang, Tapi AMIN Kalah, Awas!

Cak Imin ingin calegnya terpilih, suara AMIN menang di dapil masing-masing

Baca Selengkapnya
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!

Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dukungan ke Airlangga untuk Aklamasi Kembali Pimpin Golkar Dinilai Wajar
Dukungan ke Airlangga untuk Aklamasi Kembali Pimpin Golkar Dinilai Wajar

Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tegaskan Koalisi Pendukung AMIN Solid Siap Mengajukan Hak Angket Kecurangan Pemilu
Cak Imin Tegaskan Koalisi Pendukung AMIN Solid Siap Mengajukan Hak Angket Kecurangan Pemilu

Cak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.

Baca Selengkapnya
Golkar: Parpol yang Usulkan Hak Angket Tak Bakal Kompak
Golkar: Parpol yang Usulkan Hak Angket Tak Bakal Kompak

PKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.

Baca Selengkapnya
Jagoan Golkar untuk Pilkada DKI 2024: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Hingga Erwin Aksa
Jagoan Golkar untuk Pilkada DKI 2024: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Hingga Erwin Aksa

Penunjukan tersebut setalah Golkar mengumpulkan 1.064 kadernya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Gus Dur Mendidik Saya Hingga Jadi Cawapres
Cak Imin: Gus Dur Mendidik Saya Hingga Jadi Cawapres

Isu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Bahas RUU Masyarakat Adat
Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Bahas RUU Masyarakat Adat

Padahal, RUU Masyarakat Adat sudah dibahas selama 15 tahun terakhir

Baca Selengkapnya