'Selingkuh' politik Suryadharma Ali berujung kisruh
Merdeka.com - Kehadiran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali , Wakil Ketua Majelis Syariah PPP Nur Muhammad Iskandar dan fungsionaris PPP Djan Faridz, pada kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Minggu (23/3) lalu, berbuntut panjang. Para kader partai berlambang Kabah itu tak terima sang ketua umum hadir di kampanye partai besutan Prabowo Subianto itu.
Meski Suryadharma mengaku kedatangannya untuk mendukung Prabowo itu merupakan silaturahmi politik yang memiliki nilai positif untuk bangsa dan negara, nyatanya kisruh internal di partai yang identik dengan warna hijau itu tak terelakan. Para kader tetap kecewa atas manuver politik Suryadharma.
Di saat mesin partai tengah bekerja mati-matian untuk memenangkan PPP di pemilu 2014, sang ketua umum justru bertindak sendirian.
"Orang-orang bawah sedang bertempur, ketuanya malah menyerahkan kepala ke partai lain. Itu membuat yang berada di tingkat bawah menangis dan kesal," kata Wakil Ketua PPP Emron Pangkapi, Kamis (9/4).
Tak hanya itu, Ketua Majelis PPP Zarkasih Nur bahkan menyebut tindakan yang dilakukan Suryadharma merupakan sebuah 'selingkuh' politik. Menurutnya, 'selingkuh' politik yang dilakukan Suryadharma memiliki pengaruh besar bagi kader-kader muda PPP di bawah.
Awalnya di akar rumput persaingan dengan Gerindra kompetitif. Tapi perselingkuhan itu mengurangi semangat mereka.
"Itu mengurangi semangat. Bayangkan, dia (Suryadharma) bukan sekadar datang, tapi mendukung. Banyak kan video-videonya itu. Nah menurut evaluasi tingkat bawah, harus dievaluasi. Mereka (kader di bawah) di DPP menyebutnya selingkuh politik," ujarnya.
Berikut dampak kedatangan Suryadharma Ali di kampanye Gerindra seperti dirangkum merdeka.com
27 DPW PPP minta Suryadharma Ali dipecat
Wakil Ketua PPP Emron Pangkapi mengatakan, 27 dari 34 DPW PPP menginginkan agar Suryadharma Ali dipecat karena telah menghadiri kampanye Partai Gerindra. Pihaknya mengaku akan segera menggelar rapat pleno untuk mengambil keputusan."Harusnya SDA sendiri tahu karena dia menandatangani mukernas kalau manuver politik itu tidak boleh. Ini berakibat pada pemilu kali ini, suara kami jadi anjlok. Seharusnya kami bisa mendapat 12 persen," kata Emron, Rabu (9/4).Sementara itu, Suryadharma Ali mengaku tidak ingin berlebihan menanggapi soal isu pencopotannya. Menurutnya, apa yang terjadi saat ini sudah didramatisir oleh segelintir pengurus partai saja."Saya kira didramatisir aja, tidak ada masalah," kata Suryadharma di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.Suryadharma mengibaratkan partai yang dipimpinnya sebagai sebuah perusahaan yang sudah go public, di mana semua orang dapat memiliki saham atas keputusan partai. Sehingga, kalaupun ada upaya pencopotan, tidak akan bisa dilakukan secara sepihak, melainkan berdasarkan keputusan bersama."Karena banyak pemegang saham dan mereka hak bicara, biarkan mereka bicara," tandasnya.
Datang ke DPP PPP, Suryadharma diusir anak buah
Internal PPP kisruh. Penyebabnya, para kader tak terima sang ketua umum Suryadharma Ali hadir di kampanye Gerindra beberapa waktu lalu.Bahkan, sikap tidak menyenangkan juga ditunjukkan para kader saat Suryadharma mendatangi DPP PPP, Rabu (9/4) siang. Menurut salah satu pengurus PPP yang enggan disebutkan namanya, Suryadharma datang pada pukul 13.00 WIB. SDA kemudian berbicara empat mata dengan Waketum PPP Emron Pangkapi."Pak Emron marah-marah sampai gebrak meja dan mengusir Pak SDA," ujar dia saat berbincang dengan merdeka.com di DPP PPP.Sementara itu, Emron saat dikonfirmasi mengakui ada pembicaraan empat mata dengan SDA di ruangannya. Dalam pembicaraan itu, Emron menyampai semua keluhan-keluhan internal partai terkait ulah SDA yang menghadiri kampanye Gerindra."Tidak ada pengusiran. Dia pulang sendiri karena merasa enggak enak hati," ujar Emron.
Sesepuh sebut selingkuh politik SDA penyebab suara PPP anjlok
Ketua Majelis PPP Zarkasih Nur menyatakan, perselingkuhan politik yang dilakukan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebagai biang melesetnya perolehan suara PPP dari target sebesar 10 persen."Itu menjadi salah satu penyebab. Komandan perangnya menyerahkan diri kepada orang lain. Jadi komandannya (Suryadharma) ini seolah-olah belum apa-apa sudah menyerah," kata Zarkasih Nur kepada merdeka.com, Senin (14/4).Menurutnya, kader di tingkat bawah sudah bertemu dengan pengurus DPW dan DPP di Bogor beberapa waktu lalu. Mereka membawa berkas-berkas keluhan, dan aspirasi kehendak pengurus cabang-cabang."Dia (Suryadharma) justru melanggar aturan yang dia buat sendiri. Dia meminta aturan itu diedarkan ke seluruh Indonesia, meminta agar kader di bawah tidak hadir dan mendampingi kampanye partai lain. Tapi itu dilanggar sendiri," terang politisi senior PPP ini.
Sesepuh PPP sebut karier Suryadharma dekati tamat
Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Zarkasih Nur menilai selingkuh politik Ketua Umum DPP PPP Surydharma Ali sebagai pelanggaran berat. Oleh karena itu, persoalan selingkuh politik ini harus diselesaikan sebelum pemilihan presiden 2014."Harus sebelum Pilpres (diselesaikan). Berat sudah (pelanggarannya), selingkuh politik berat sekali. Jangankan mengambil massa dari luar, dari dalam saja sulit," kata Zarkasih kepada merdeka.com, Senin (14/4)Apakah berarti karier Suryadharma di PPP mendekati tamat? "Kelihatannya begitu," ujar Zarkasih.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaKomunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaKomunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surya Paloh menyatakan, partainya mendukung segala upaya mencari keadilan
Baca SelengkapnyaAhmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaGerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKarena, kata Paloh, dalam politik musuh yang selama ini wajib diingat bukan sesama kader, bukan pula partai politik lain.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnya