Sekjen PDIP: Tak benar Megawati restui Jokowi nyapres
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah jika Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri telah merestui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai calon presiden. Meski demikian, partai menegaskan keputusan capres dan cawapres bakal diumumkan setelah Pemilihan Legislatif 9 April selesai.
"Dari pemberitaan yang berkembang hari ini yang menyatakan bahwa Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan telah menetapkan capres, sama sekali tidak benar," ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/3).
Dia menjelaskan, PDIP tengah menyiapkan berbagai macam strategi untuk mengantisipasi perkembangan dinamika politik nasional maupun internasional. Meski begitu, jika ada isu penetapan capres Jokowi dan isu penyusunan kabinet jauh sebelum pemilu berlangsung tidak pernah dilakukan partainya.
"Isu soal nama-nama kabinet bayangan di dalam sistem presidensial, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden terpilih. DPP PDI Perjuangan lebih memfokuskan diri dalam memenangkan pemilu legislatif dahulu, dari pada sekedar bicara tentang orang per orang untuk jabatan menteri," tutur dia.
"Kami menyakini bahwa momentum yang tepat untuk mendeklarasikan capres bukanlah momentum yang tepat untuk disampaikan saat ini," tambah dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaKeras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaPDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres
Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Jokowi Tegaskan Berpihak di 2024, Ini Pesan Penting PDIP
PDIP ingatkan pesan penting untuk Presiden Jokowi dalam memimpin selama Pemilu 2024
Baca Selengkapnya