Merdeka.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung utang Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017 lalu. Serta merespons terkait pergerakan safari politik yang sudah dilakukan saat ini.

Hasto menilai, PDIP terkait Pilpres 2024 secara kolektif seluruh kader bergerak. Kalau bergerak sendiri-sendiri nanti akan menumpuk utang.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyebut pernyataan Hasto sudah merendahkan martabat Anies. Sebab, perkataan Hasto sangat tendensius.

"Ini kan sudah sangat private. Sehingga pernyataan ini bagi saya sangat merendahkan martabat seorang Anies Baswedan oleh Hasto," kata Ahmad Ali, saat dikonfirmasi, Jumat (24/2).

Menurutnya, tak selayaknya seorang elite politik partai besar yang selalu bicara moralitas dan pancasilais, menyatakan pernyataan seperti itu. Terlebih, kata Ahmad Ali, seorang Anies tidak pernah berutang kepada Hasto.

"Pak Anies sendiri enggak pernah berutang kepada PDIP maupun kepada Pak Hasto. Sehingga tuduhan-tuduhan ini, tuduhan yang sangat merendahkan martabat pak Anies menurut saya," tegasnya.

Dia pun memastikan, dalam perjalanan Anies nanti menuju Pilpres 2024, tidak akan penandatanganan utang seperti Pilkada DKI 2017 lalu. Sebab, Ahmad Ali meyakini masih banyak orang yang mau gotong-royong membantu biaya kampanye Anies.

"Kalau hanya untuk membiayai Anies jadi capres saya pikir masih terlalu banyak orang yang mampu urunan untuk membiayai perjalanan politik Pak Anies. Insyaallah Anies tidak akan menandatangani," ujar Ahmad Ali.

"Jadi ketika dia jalan bersama-sama diusung oleh Partai NasDem, saya pastikan tidak ada penandatanganan surat utang. Jadi itu saya pastikan tidak ada utang-piutang dalam perjalanan ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir utang Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang diungkap ke publik beberapa waktu belakangan.

Hasto awalnya menjawab pernyataan terkait sudah bergeraknya Anies ke sejumlah daerah untuk sosialisasi sebagai calon presiden. Dia tidak khawatir Anies sudah bergerak lebih awal.

Ia mengatakan, PDIP terkait Pilpres 2024 secara kolektif seluruh kader bergerak. Kalau bergerak sendiri-sendiri nanti akan menumpuk utang.

"Jadi pergerakannya kolektif, bukan orang per orang, kalau orang per orang sendiri yang bergerak nanti dia akan banyak utang," katanya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (23/2).

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com